top of page

Hampir Tenggelam di Perairan P.P. Lease

  • Pst. J.B. Sangari
  • Dec 30, 2015
  • 2 min read

(Mazmur 34:18) "Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya."

# Waktu itu kami bertugas dan tinggal di desa Ouw kecamatan Saparua, provinsi Maluku. Wilayah pelayanan kami sekitar distrik Saparua, Pulau-pulau Lease meliputi jemaat-jemaat: Saparua, Ihamahu, Sirisori-Serani, Ouw dan Titawai. Menjelang akhir triwulan setiap tahun, biasanya program pemilihan pegawai / pengurus jemaat tahun pelayanan berikutnya dan perjamuan kudus perlu di laksanakan. Perjalanan dalam pelayanan biasanya melalui laut dengan menggunakan perahu motor. Maka berangkatlah saya dan sejumlah penumpang dengan perahu motor dari pantai Ouw menuju Titawai. Dalam pelayaran ini, kami mengalami angin kencang dan gelombang laut yang besar dan sungguh sangat menakutkan. Di Maluku, dikenal dengan “Musim Timur” dan Tanjung Ouw-Ulat yang dijuluki “Tanjung Sibarani” setiap tahun selalu ada yang menjadi korban tenggelam di sekitar perairan ini. Setelah dibawa arus ombak dan gelombang laut selama satu jam lebih, perahu motor kami tenggelam, sehingga Juragan dan Pengemudi perahu motor tersebut mengamarkan agar penumpang, jangan keluar dari perahu. Sambil berusaha menimba air dari perahu motor itu dengan ember dan gayung, mereka katakan: “Jangan panik !” “Berdoalah pada Tuhan supaya kita terhindar dari bahaya.” Sayapun berdoa sungguh-sungguh dengan linangan air mata berseru kepada Tuhan yang adalah Allah yang ajaib dan mampu mengadakan mujizat, lalu tiba-tiba, perahu kamu terkandas pada batu karang sehingga Juragan dan pengemudi bisa turun dari perahu dan berusaha mendorong perahu yang kami tumpangi itu menuju pelabuhan. Untunglah saat itu kami berada hanya sekitar 1 kilo meter saja dari pelabuhan pantai Titawai tempat tujuan kami. Laut sudah agak tenang dan perlahan-lahan perahu motor kami berlabuh di pelabuhan Pantai Titawai dengan selamat. Puji dan syukur kepada Tuhan sebab kami semua selamat dan saya dapat melayani umat-umat Tuhan di Jemaat Titawai. Melalui mujizat Allah yang kami alami dalam pelayaran ini, saya saksikan kepada jemaat dengan mengutip kata-kata inspirasi dalam Mazmur 55:17,18 “Tetapi aku berseru kepada Allah, dan TUHAN akan menyelamatkan aku. --Di waktu petang, pagi dan tengah hari aku cemas dan menangis; dan Ia mendengar suaraku.”

Allah yang ajaib, Maha murah dan Maha kasih, terpujilah Dia selama-lamanya. #


 
 
 
Share Please !
Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2016 - RISDAF CHURCH

  • Twitter Classic
  • c-facebook
bottom of page