UJIAN PETRUS (2)
- Pr. J.B. Sangari.
- Sep 26, 2016
- 2 min read

MEDITATION— SEPT. 26, 2016. = UJIAN PETRUS (2) =
(Matius 26:73-75)—“73] Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan berkata: "Pasti engkau juga salah seorang dari mereka, itu nyata dari bahasamu."[74] Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu." Dan pada saat itu berkokoklah ayam. [75] Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: "Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.”
# Saat Petrus sudah tiba. Dan dia gagal, bukan hanya sekali tetapi tiga kali, dengan setiap peristiwa menjadi semakin memberatkannya.
Petrus telah melangkah jauh dalam penyangkalannya. Ada tiga kemungkinan mengenai sifatnya mengutuk dan mengumpat. Pertama, dia menggunakan kata-kata najis dan cukup buruk. Kedua, dia mengutuk demi Allah bahwa dia tidak mengenal Yesus. Ketiga, lebih buruk lagi dari yang pertama dan kedua, karena Petrus mengucapkan kutukan langsung kepada Yesus untuk mebuat jelas bahwa dia tidak mungkin pengikut-Nya.
Pada waktu Yesus berpaling saat ayam berkokok, dan “memandang Petrus” (Luk. 22: 61) dengan tatapan yang tajam, Ellen Whita memberitahu kita bahwa itu adalah pandangan Yesus dengan “Perasaan belas kasihan yang dalam dan kesedihan, tetapi tidak terdapat tanda adanya kemarahan”(Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 353).
Petrus tidak tahan melihat pandangan Yesus. “Ia pergi keluar dan menangis dengan sedihnya.” Pada saat itu iman Petrus bertambah besar. Dan Yesus mengerti air mata penyesalannya itu. Kita semua dapat belajar dari pengalaman Petrus. Masalah intinya, bukan rasa takut dari Petrus, tetapi percaya dirinya yang berlebihan. Seorang pengecut tidak akan mengikuti Yesus sampai ke halaman yang membahayakan itu, tetapi Petrus melakukannya. Pelajaran lain yang kita bisa peroleh: Walaupun kita mungkin saja akan terlibat dalam mencela Yesus, tetapi kalau kita selalu sadar dan mau bertobat, maka kita akan menerima kasih karunia Allah di dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Tetapi seperti doa Yesus dalam Matius 6: 13 “dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat”- Inilah yang harus menjadi penuntun kita dalam menghadapi bermacam cobaan di dunia ini, dengan penyerahan kita dan doa yang penuh iman, maka kita akan menang di dalam Tuhan. #
PERSONAL PRAYER: "Lord, give your Holy Spirit, so that I always accept Jesus is the only Savior, and I had the alert, for the secret arrival of you, but getting closer, let me have a genuine love and remain faithful, now until the day of Maranatha.- Emmanuel, amen."