MEMERIKSA YESUS DI SIDANG PENGADILAN [2]
- Pr. J.B. Sangari.
- Sep 28, 2016
- 2 min read

MEDITATION— SEPT. 28, 2016. = MEMERIKSA YESUS DI SIDANG PENGADILAN [2] =
(Matius 27:1-14)—“1] Ketika hari mulai siang, semua imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi berkumpul dan mengambil keputusan untuk membunuh Yesus. [2] Mereka membelenggu Dia, lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus, … 11] Lalu Yesus dihadapkan kepada wali negeri. Dan wali negeri bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi ?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya." [12] Tetapi atas tuduhan yang diajukan imam-imam kepala dan tua-tua terhadap Dia, Ia tidak memberi jawab apapun. [13] Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau dengar betapa banyaknya tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau ?" [14] Tetapi Ia tidak menjawab suatu katapun, sehingga wali negeri itu sangat heran.”
# Para pemimpin agama tidak punya waktu dibuang cuma-cuma. Prosedur hukum Romawi dimulai pagi-pagi supaya menjelang tengah hari golongan yang memerintah dapat mencari kesenangan mereka. Orang-orang Yahudi telah menetapkan hukuman mati, tetapi tuduhan menghujat tidak akan mencukupi untuk membuat seorang gubernur Romawi mengeluarkan hukuman demikian. Lukas menceritakan: “Lalu bangkitlah seluruh sidang itu dan Yesus dibawa menghadap Pilatus. Di situ mereka mulai menuduh Dia, kataya: “Telah kedapatan oleh kami, bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami, dan melarang membayar pajak kepada Kaisar, dan tentang diri-Nya Ia mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus, yaitu Raja."(Luk. 23:1,2). Yang paling tidak diinginkan Pilatus gubernur Palestina di tahun 26-36 Masehi adalah bentrok dengan para pemimpin Yahudi, terutama selama musim Paskah ketika pikiran rakyat sudah dipusatkan pada kebebasan dan menggulingkan para penindas.
Pilatus segera menilai para pemimpin agama dan Yesus, dan dengan mudah menyimpulkan bahwa Dia bukan ancaman politik. Tetapi bagaimanapun dia harus menginterogasi-Nya. Jawaban Yesus kepada Pilatus waktu Dia ditanya adalah, “Engkau sendiri mengatakannya.” Yesus tidak menyangkal atau mengakuinya, karena tuduhan itu sebagian benar dan sebagian palsu. Memang benar bahwa Dia itu Raja dibuktikan dengan Dia mengendarai keledai masuk Yerusalem dengan sambutan Hosana dari rakyat. Tetapi Dia bukan raja dalam pengertian politik. Yesus tidak melakukan pembelaan yang dapat membebaskan-Nya. Setelah berserah sepenuhnya kepada kehendak Bapa pada waktu di Getsemani, Dia sekarang mewujudkan keputusan-Nya itu, untuk mati karena keselamatan manusia. #
PERSONAL PRAYER: "Lord, give your Holy Spirit, so that I always accept Jesus is the only Savior, and I had the alert, for the secret arrival of you, but getting closer, let me have a genuine love and remain faithful, now until the day of Maranatha. - Emmanuel, amen.
Yorumlar