top of page

UJIAN PETRUS (1)

  • Pr. J.B. Sangari.
  • Sep 25, 2016
  • 2 min read

MEDITATION— SEPT. 25, 2016. = UJIAN PETRUS (1) =

(Matius 26:58-72)—“58] Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh sampai ke halaman Imam Besar, dan setelah masuk ke dalam, ia duduk di antara pengawal-pengawal untuk melihat kesudahan perkara itu. ….. Maka datanglah seorang hamba perempuan kepadanya, katanya: "Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Galilea itu." [70] Tetapi ia menyangkalnya di depan semua orang, katanya: "Aku tidak tahu, apa yang engkau maksud." [71] Ketika ia pergi ke pintu gerbang, seorang hamba lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ: "Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu." [72] Dan ia menyangkalnya pula dengan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu."

# Dua sidang berlangsung malam itu, pertama pemeriksaan Yesus, kedua ujian rasul utama-Nya, yaitu Petrus. Reaksi mereka di bawah tekanan akan berbeda sekali, di mana Yesus tetap teguh dalam pendirian-Nya namun Petrus runtuh. Pendeknya, perbedaan-perbedaan di dalam kedua sidang itu bukanlah keputusan yang diambil pada suatu ketika, tetapi mencerminkan kebiasaan Yesus dan Petrus sampai saat itu.

Barangkali hal luar biasa tentang pristiwa itu adalan Petrus masih bisa datang. Biasanya kita mempersalahkan dia karena sifatnya yang pengecut, tetapi nyatanya dia mengikut Yesus dari belakang walaupun dari jarak jauh. Kitab Suci memberitahu kita bahwa semua murid melarikan diri setelah Yesus ditahan. Tetapi setidaknya dua dari mereka yaitu Petrus dan Yohanes—berpikir ulang dan pergi ke rumah Kayafas. Berbuat demikian membutuhkan keberanian. Yohanes memberi tahu kita bahwa dia dan Petrus berdua mengikuti prosesi ke rumah Imam Besar, tetapi Yohanes diizinkan masuk ke halaman rumah karena dia dikenal imam besar itu, sedangkan Petrus tetap di luar gerbang. Jadi Yohanes pergi ke hamba wanita itu dan memintanya untuk membiarkan Petrus masuk. Dan hamba wanita itulah yang pertama-tama mengajukan pertanyaan itu kepada Petrus (Yoh. 18:15-17).

Petrus yang tidak mengenal takut telah sampai pada saat pengujiannya. Tetapi dia gagal secara menyedihkan, bukan karena kelemahan sesaat, tetapi sebagai akibat kebiasaan meyakini dirinya sendiri.

Kita dapat belajar dari Petrus bahwa tindakan dan sikap sehari-hari kita akan membentuk karakter yang kita harus hadapi justru di saat kita diuji. #

PERSONAL PRAYER: "Lord, give your Holy Spirit, so that I always accept Jesus is the only Savior, and I had the alert, for the secret arrival of you, but getting closer, let me have a genuine love and remain faithful, now until the day of Maranatha.- Emmanuel, amen."


 
 
 
Share Please !
Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2016 - RISDAF CHURCH

  • Twitter Classic
  • c-facebook
bottom of page