" 'Injil' Sebelum Injil "
- Pst. J.B. Sangari
- Jan 16, 2016
- 2 min read

# MEDITASI 16 JANUARI 2016 “TURN YOUR EYES UPON JESUS !” #
SONG (Refrain): “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, And the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.”
" ’INJIL’ SEBELUM INJIL “ “ Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia … ; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, …; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” (Lukas 1:46-55)
# Didalam nyanyian Maria terdapat apa yang N.T.Wright sebutkan”Injil” sebelum Injil, suatu teriakan nyaring tiga puluh minggu sebelum peristiwa di Betlehem, tiga puluh tahun sebelum Kalvari dan Paskah … Ini semuanya mengenai Allah, dan semuanya mengenai revolusi. Dan ini semua karena Yesus – Yesus yang baru saja dikandung, belum dilahirkan, tetapi telah membuat bayi Elizabeth melompat kegirangan dalam rahimnya serta membuat Maria dalam kegembiraan dan pengharapan dan kemenangan. Nyanyian Maria (sering disebut Magnificial) dinyanyian bersama trompet dan genderang oleh Johann Sebastian Bach, diucapkan pelan dalam kamar-kamar doa umat Kristen rendah hati di seluruh dunia, dan dideklamasikan tak terhitung banyaknya pada pertunjukan Natal indah. Inilah nyanyian Kristiani paling termasyhur.
Inilah nyanyian mengenai kuasa Allah dan kemenangan yang Dia peroleh dari anak yang belum lahir. Namun nyanyian itu tidak menceriterakan seluruh kisah. Maria telah memandang kemuliaan kabar baik itu walau dia masih harus mempelajari banyak hal sementara anaknya bertumbuh menjadi dewasa. Anak itu akan seperti sebilah pedang yang menusuk jiwa Maria (Luk. 2:35). Maria akan kehilangan Dia ketika Dia berusia 12 tahun. Kemudian Maria akan menanyakan keseimbangan jiwa-Nya ketika Dia berusia 30 tahun dan akan seperti putus asa selama tiga hari yang kelam di Yerusalem, barangkali bertanya-tanya apa yang salah dan apa dia sudah kena tipu. Tetapi di balik kabut dan kegelapan ketakutan di dalam pikirannya, maka akan muncul kebangkitan dan Pentakosta. Saat itu ia akan melihat segenap gambaran bayi dalam rahimnya.
Sekarang nyanyiannya menggemakan janji-janji Perjanjian lama, dalam hampir setiap syairnya. Janji-janji itu berbicara tentang sang Juruselamat yang akan membuat segala sesuatu menjadi benar, akan menyelamatkan umat perjanjian-Nya. …
Kami memuji-Mu hari ini karena apa yang Engkau telah lakukan, sedang lakukan, dan akan lakukan di masa mendatang. #
Comments