"Sebuah Penyataan Revolusioner"
- Pst. J.B. Sangari.
- Jan 18, 2016
- 2 min read
# MEDITASI 18 JANUARI 2016 “TURN YOUR EYES UPON JESUS !” #
SONG (Refrain): “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face,

And the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.”
{ Pandanglah Pada Yesus, Lihat wajah-Nya yang mu-lia, Dan lenyaplah kes’nangan dunia, Dalam t’rang kemuliaan-Nya }.
“Sebuah Penyataan Revolusioner”
“Ia akan melahirkan seorang anak laki-laki dan engkau menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” (Matius 1:12).
# Di sini ada pernyataan revolusioner misi Mesias. Matius dengan tegas menyatakan Yesus sejak ayat pertama Injilnya sebagai Mesias dan Putra Daud. Dalam pikiran orang Yahudi, kedua gelar itu : mengandung nada politis. Keduanya menyatu dalam visi seorang raja duniawi. Daud raja termasyur, pejuang yang banyak menaklukkan musuh-musuhnya dan umat Yahudi abad pertama mengharapkan Mesias – Raja mereka melaksanakan program yang sama. Mesias atau Kristus harus menjadi sebagai penyelamat nasional.
Misalnya dalam nyanyian Salomo (ditulis pada periode antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru), Putra Daud yang diurapi adalah seorang Raja yang akan muncul dari antara rakyat untuk membebaskan Israel dari musuh-musuhnya. Raja yang seperti ini akan diberkati dengan karunia-karunia supraalami: “Dengan tongkat besi dia akan mematahkan berkeping-keping semua substansi mereka, Dia akan memusnahkan bangsa-bangsa tak bertuhan dengan firman dari mulutnya.”
Sejarah Israel telah mengalami tiga perhambaan besar: Oleh bangsa Mesir, bangsa Babel, dan sekarang bangsa Romawi. Kedua yang pertama ada solusi politik,dan orang Yahudi mengharapkan yang sama untuk ketiga. Bagi umat Yahudi abad pertama, seorang Mesias setidaknya membebaskan bangsa secara politis. Harapan mesianik umat Yahudi terletak pada seorang raja dari garis keturunan Daud yang akan memerdekakan mereka dari penindas. Dengan pengertian ini kita perlu memandang Matuis 1:21 sebagai tulisan penting dan revolusioner. Dengan satu kalimat yang terilhami, Matius membalikkan seluruh konsep Yahudi mengenai Mesias. Dia menegaskan bahwa Kristus tidak menyelamatkan bangsa-Nya dari tuan-tuan Romawi mereka, tetapi dari dosa mereka.
Kenyataan bahwa Yesus, sebagai Putra Daud yang diurapi, tidak akan membebaskan orang dari musuh-musuh mereka dan merupakan kekecewaan bagi umat Yahudi di zaman Kristus, termasuk para murid. Salah satu tugas Yesus yang paling sulit adalah mengajar kepada suatu bangsa, yang lebih menyukai model raja yang menaklukkan, sifat sesungguhnya dari kerajaan Raja Mesias.
Jika kita memandang kedalam hati kita, maka kemungkinan kita akan menemukan bahwa kita banyak sekali kemiripan dengan umat Yahudi itu. Jauh lebih menyenangkan menghempaskan musuh (“Hajar mereka, Tuhan; berikan mereka apa yang patut mereka peroleh.”) dari pada mencampakkan keburukan-keburukan yang paling kita suka lakukan, yang begitu menggoda dan memperdayakan. Tetapi penyataan dalam Matius 21:21 adalah bahwa Yesus datang untuk menyelamatkan saya dari dosa-dosa saya. #
Comments