"Sambutan Negatif Terhadap Yesus"
- Pst. J.B. Sangari.
- Jan 27, 2016
- 2 min read

# MEDITASI 27 JANUARI 2016 “TURN YOUR EYES UPON JESUS !” #
*THEME SONG (Refrain): “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, And the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.” { Pandanglah pada Yesus, Lihat wajah-Nya yang mu-lia, Dan lenyaplah kes’nangan dunia, Dalam t’rang kemuliaan-Nya }.
“Sambutan Negatif Terhadap Yesus”
“Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. … dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan….. Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia."… Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah” (Matius 2:3-16).
# Herodes “terkejut.” Memang, setiap raja akan bersikap demikian terhadap laporan tentang kelahiran seorang anak yang akan menduduki takhtanya. Tetapi Herodes memiliki lebin bayak alasan lagi untuk terkejut dah khawatir dari pada sebagian besar raja, dan lagi penyebabnya karena dia bukan orang Yahudi. Ia kelahiran Idumea (satu etnis Edom purba). Tetapi dia Yahudi menurut profesinya dan kewarga-negaraannya. Roma juga telah menetapkan Dia sebagai raja orang Yahudi pada tahun 37 Sebelum Masehi. Agar dirinya lebih bisa diterima sebagai orang Yahudi yang ia perintah, maka Herodes menikahi Mariamne, pewaris garis kerajaan Yahudi.
Mempertimbangkan semuanya itu, maka Herodes adalah suatu perpaduan ketidakmantapan yang berubah-ubah pikiran, dengan banyak sekali hasrat untuk berkuasa, dan dengan kecurigaan yang paling menggila terhadap orang lain – semua itu membuat dia zalim apabila dia merasakan ada ancaman terhadap kedudukannya.
Siapa saja yang mengancam dia, maka dia serta-merta akan habiskan. Segera setelah menjadikan ipar laki-lakinya imam besar, Herodes membuatnya “dengan tak sengaja” tenggelam dalam empang istana. Mariamne, isteri kesayangannya, segera senasip seperti saudaranya laki-laki ketika Herodes mencurigai bahwa sang isteri berkomplot terhadapnya. Ketakutan itu mengakibatkan kematian dua puteranya. Dan lima haris sebelum kematiannya (sekitar waktu Yesus di lahirkan), ia memerintahkan agar puteranya yang ketiga, putra sulungnya, dieksekusi. Kaisar Augustus menyatakan bahwa lebih aman menjadi babi Herodes dari pada menjadi puteranya.
Inilah seorang raja yang tidak memperbolehkan tantangan ataupun ancaman terhadap kekuasaannya. Dan di dalam teritori Herodeslah Yesus dilahirkan. Maka tidak mengherankan penguasa ini “terkejut” oleh pertanyan orang-orang Majus, “Di manakah dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu ?” (Mat. 2:2). Kita pun tidak akan heran menemukan dia membunuh semua balita laki-laki yang berusia di bawah 2 tahun sebagai upaya untuk menghabiskan seorang yang menjadi saingannya.
Sementara kita dapat menerima sifat positif orang-orang Majus terhadap Yesus, kita juga dapat mengerti keputusan negatif dari Herodes. … #
{777 - (Seventh-day Adventist Families Worldwide; Praying 7 days a week at 7 o'clock [am or pm]); for the outpouring of the Holy Spirit. ”A chain of earnest praying believers should encircle the world...to pray for the Holy Spirit.“ RH, Jan. 3,1907}
Comments