top of page

"Ilahi dan Manusia"

  • Pst. J.B. Sangari
  • Jan 20, 2016
  • 2 min read

# MEDITASI 09 JANUARI 2016 “PANDANGLAH PADA YESUS !” #

"ILAHI DAN MANUSIA" (1 PETRUS 1:18-20)

“5) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, (6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, (7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. (8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”

“Misteri dari semua misteri, Allah menjadi manusia. Allah menyerahkan kuasa meciptakan alam semesta, menjadi pribadi yang rendah pada sebuah planet sakit karena dosa dan tidak penting menurut ukuran planet dalam bimasakti. … Dalam 2 Korintus 8:9, sang rasul menyatakan bahwa Yesus “yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu mejadi kaya oleh kemiskinan-Nya.” Tetapi di dalam Filipi 2, dia mengembangkan gagasan tersebut dan mengisikan artinya.

Kita catat mengenai perikop hari ini. Yang pertama, tidak ada yang dipaksakan kepada Kristus. Semua inisiatif-Nya: “Ia merendahkan diri-Nya,” “Dia mengosongkan diri-Nya.” Dia dengan sadar dan menurut kemauan sendiri memilih meninggalkan surgawi-Nya demi saya.

Hal kedua harus dipahami, ketika Paulus mengatakan Kristus adalah dalam “Rupa” Allah, ia tidak bermaksud menyatakan secara tidak langsung bahwa Dia mirip seperti Allah. Kata yang digunakan rasul ialah morphe, berarti bukan hanya secara penampilan lahiriah namun sifat esensial tak pernah berubah. Gagasan itu dikuatkan ayat 6, ketika merujuk Kristus memiliki “kesetaraan dengan Allah.” “Rupa” juga muncul saat Paulus membahas kemanusiaan Kristus. Dia sesungguhnya menjadi manusia.

Pemikiran kunci dalam perikop ini adalah, Kristus “mengosongkan diri-Nya” agar menjadi manusia. Ini tidak berarti Dia menukar keilahian-Nya dengan kemanusiaan, tetapi lebih tepat, Dia memperlihatkan sifat (atau rupa) Allah dalam sifat (atau rupa) seorang hamba.

Kristus Ilahi bukan saja menjadi manusia untuk kita. Dia taat sampai mati, ketaatan yang paling tinggi. Tetapi kematian-Nya bukan sekedar suatu kematian, tetapi kematian di atas kayu salib – kematian yang diperuntukkan bagi para penjahat dan orang-orang paling rendah di dalam masyarakat.

Bapa, bantulah saya dalam pemikiran saya yang lemah ini agar mulai mengenggam apa ang Kristus lakukan bagi saya. Dan bantulah saya agar mempunyai pemikiran berkorban seperti yang dimiliki-Nya.”


コメント


Share Please !
Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2016 - RISDAF CHURCH

  • Twitter Classic
  • c-facebook
bottom of page