"Yesus Mulai Mendapat Gambaran"
- Pst. J.B. Sangari
- Feb 1, 2016
- 2 min read
# MEDITATION - FEBRUARY 1, 2016 “TURN YOUR EYES UPON JESUS !” #
*THEME SONG: “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face,
and the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.” {777 PRAYER - (SDA Families Worldwide; Praying 7 days a week at 7 o'clock [am or pm]); for the outpouring of the Holy Spirit. ”A chain of earnest praying believers should encircle the world...to pray for the Holy Spirit.“ [RH, Jan. 3, 1907]}
“Yesus Mulai Mendapat Gambaran”
“Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya. Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami ? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau." Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku ? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku ?" (Lukas 2:46-49).
# Kejadiannya dapat dimengerti. Seorang anak laki-laki Yahudi memasuki fase dewasa ketika dia berusia 12 tahun. Pada waktu itu dia menjadi “putra hukum” (kemudian disebut bar [putra dari] mitzvah [perintah]). Setelah Bar-Mitzvah-Nya, seorang pemuda Yahudi secara moral bertanggung-jawab terhadap tindak-tanduknya dan memenuhi syarat untuk turut ambil bagian dalam upacara umum.
Jadi, kita menemukan Yesus melakukan perjalanan ke Yerusalem bersama orang tua-Nya untuk upacara tersebut. Tetapi kisah-Nya mendadak menyimpang ketika mereka pulang tanpa Dia dan harus kembali agar menemukan Putra mereka yang “nyasar.”
Tetapi Yesus tidak kemana-mana. Sebaliknya, pada perjalanan pendek itu Dia menemukan “rumah-Nya” yang sesungguhnya. Upacara-upacara Bait Suci sebagaimana Dia saksikan untuk pertama kali membuat-Nya mengerti misinya dalam kehidupan. Buku Alfa dan Omega mencatat bahwa hari demi hari Dia melihat lebih jelas arti upacara dalam Bait Allah, terutama melalui korban domba Paskah. “Tiap perbuatan tampaknya terikat dengan hidup-Nya sendiri. Getaran-getaran baru timbul dalam dada-Nya. Dengan tenang dan penuh perhatian Ia nampaknya mempelajari sebuah soal yang pelik. Rahasia tugas-Nya sedang terbuka bagi Juruselamat.” (A & O jld. 5, hlm. 69).
Sementara itu, Maria dan Yusuf sedang dalam keadaan panik. Tak ada siapa pun yang mau kehilangan anak, tetapi untuk kehilangan Juruselamat yang dijanjikan tentu hentakan bagi hati mereka.
Dua hal menonjol ketika mereka menemukan Putra mereka yang sedang bertumbuh. Pertama, Dia dengan halus menyangkal Yusuf sebagai ayah-Nya. Maria telah menyebut Yusuf “bapamu.” Tetapi Yesus menanggapi bahwa Dia selama itu berada di dalam “rumah Bapa-Ku,” menunjuk bahwa Dia adalah Putra Allah secara unik. Hal kedua adalah keheranan para ahli Taurat paling terkemuka bangsa itu, sewaktu anak muda ini mengajukan kepada mereka pertanyaan-pertanyaan paling menusuk tentang arti sistim Bait Suci dan mengemukakan jawaban-jawaban mendalam dalam diskusi bersama.
Inspirasi termasuk beberapa ayat ini dalam kisah kehidupan Kristus karena ayat-ayat itu merupakan titik balik yang besar: Yesus sekarang sesungguhnya mengetahui siapa Dia dan sifat misi kehidupan-Nya sebagai Anak Domba Allah. Tetapi hal itu tidak membuat-Nya bangga atau sombong terhadap Maria dan Yusuf. Dia pulang bersama mereka dan tetap “hidup dalam asuhan mereka”

(Luk. 2:51).
Comments