top of page

"Yohanes, Si Penentang Budaya"

  • Pst. J.B. Sangari
  • Feb 3, 2016
  • 2 min read

# MEDITATION - FEBRUARY 3, 2016 “TURN YOUR EYES UPON JESUS !” #

*SONG: “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, and the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.” {777 PRAYER - (SDA Families Worldwide - Praying 7 days a week at 7 o'clock [am or pm]); for the outpouring of the Holy Spirit. ”A chain of earnest praying believers should encircle the world...to pray for the Holy Spirit.“ [RH, Jan. 3, 1907]}

“Yohanes, Si Penentang Budaya”

“Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu; ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya," demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu." Lalu datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka dibaptis di sungai Yordan. Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan.” (Markus 1:2-6).

# Yohanes Pembaptis bukan pribadi sebagaimana umumnya. Semua keterangan menggambarkan dia sebagai sosok yang memprotes keadaan yang begitu-begitu saja tanpa perubahan. Menghindari kemewahan kota dan memilih padang pasir tandus dekat Laut Mati, dia tidak mengenakan baju rapih lalu makanannya belalang dan madu hutan. Kita kurang yakin apakah belalang itu, karena kata Yunani yang digunakan mempunyai kemungkinan dua arti. Entah itu adalah serangga menyerupai belalang yang Imamat 11:22,23 nyatakan halal, atau bisa saja yang dimaksud sejenis kacangan yang menjadi makanan orang-orang paling melarat. Tapi tidak masalah apa arti kata itu, Alkitab memperkenalkan Yohanes Pembaptis seorang revolusioner menentang budaya.

Walau dia aneh, atau barangkali karena keanehan itu, dia dapat menarik berbondong orang untuk mendengar pekabarannya mengenai pertobatan, pengakuan dosa, kedatangan kerajaan dan perlunya dibaptis. Markus memberitahu kita bahwa “datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh Yudea dan semua penduduk Yerusalem.” Kata “seluruh” tidak berarti semua orang sampai tidak ada yang tersisa. Tetapi kata itu menunjukkan bahwa orang unik padang pasir ini mempunyai dampak yang besar, bukan saja kepada rakyat tetapi juga kepada para pemimpin Yahudi. Sejarawan Yahudi abad pertama, Yosefus, memberitahu kita bahwa pengaruh Yohanes atas rakyat itu kemungkinan akan membuatnya merasa sanggup dan berpikir akan menciptakan suatu pemberontakan” (Antiquities 18.5.2).

Tetapi sang nabi, tidak mengincar takhta Herodes. Yohanes menghendaki jiwanya. Tak seorang pun yang melihat atau mendengar Yohanes Pembaptis akan memandangnya sebagai sosok yang lain kecuali sebagai seorang yang menentang budaya. Bukan saja penampilannya memang seperti seorang yang menentang budaya, tetapi pekabarannya juga menentang budaya – sosok yang diperlukan abad ke-21 sebagaimana diperlukan pada abad pertama. Sebelum menyelidiki pekabaran itu, Markus memperkenalkan sang pengkhotbah dahsyat yang mengelu-elukan abad baru kerajaan Allah dengan kutipan Perjanjian Lama, dengan demikian menunjukkan bahwa Kekristenan bukan sebagai agama baru tetapi suatu perkembangan di dalam Yudaisme. #


 
 
 
Share Please !
Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2016 - RISDAF CHURCH

  • Twitter Classic
  • c-facebook
bottom of page