"Pekabaran Bagi Tikus-tikus Kecil Yang Kotor"
- Pst. J.B. Sangari
- Feb 4, 2016
- 2 min read

# MEDITATION - FEBRUARY 4, 2016 “TURN YOUR EYES UPON JESUS !” #
*SONG: “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, and the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.” {777 PRAYER - (SDA Families Worldwide - Praying 7 days a week at 7 o'clock [am or pm]); for the outpouring of the Holy Spirit. ”A chain of earnest praying believers should encircle the world...to pray for the Holy Spirit.“ [RH, Jan. 3, 1907]}
“Pekabaran Bagi Tikus-tikus Kecil Yang Kotor”
“Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat !" (Matius 3:1,2)
# Kemarin kita bertemu Yohanes Pembaptis “yang tidak tahu adat” seorang revolusioner yang tidak menghormati cara berbusana layak bagi para pendeta; seorang pengkhotbah yang tampaknya tak mengerti aturan-aturan etika keagamaan. Bahkan, dia melangkah begitu jauh menggelegar mengecam para anggota gereja dan para pemimpin agama harus bertobat. Dan bahwa Allah tidak membutuhkan mereka – bahkan dia dapat membuat orang-orang Yahudi yang baik dari batu karang jika mereka tidak berbenah diri.
Pekabaran Yohanes berpusat pada persyaratan pokok kita masing-masing setiap hari, bertobat “dan Allah akan mengampuni dosamu” Mrk. 1:4). Bertobat adalah satu kata religius yang mudah sekali kita obral kekanan-kiri tanpa sesugguhnya mengerti atau memahami artinya. Sebagian besar orang keliru tentang merasa bersalah karena dosa mereka, dengan pertobatan.
Sebagaimana dikemuakan buku Step To Christ, “Kesedihan yang bertumpuk bahwa mereka sudah berbuat dosa dan bahkan membuat reformasi untuk memisahkan diri karena mereka takut bahwa perbuatan salah mereka akan mendatangkan penderitaan pada diri mereka sendiri. Tetapi ini bukan pertobatan yang dimaksudkan Alkitab. Mereka meratapi penderitaan mereka dan bukan dosa mereka” (hlm. 23).
Harold Lucock menerangkannya ketika dia menulis bahwa “pertobatan, dalam khotbah Yohanes, adalah sebuah perubahan yang terus berlangsung sampai tuntas.” Kata itu “mengharuskan kita berbaik, suatu kemauan yang dibelokkan ke sebuah arah yang baru … Ini lebih daripada sekedar menyesali dosa-dosa kita. Ini adalah revolusi moral dan spiritual. Jadi, sungguh-sungguh bertobat adalah salah satu hal yang paling sulit di dunia; tetapi itu hal mendasar bagi semua perubahan dan kemajuan rohani. Diperlukan niat meruntuhkan secara total sikap sombong, merasa diri mapan, prestise karena sukses, dan karena benteng yang letaknya paling dalam pada diri kita yaitu kehendak sendiri.”
Pertobatan dalam pekabaran Yohanes menjurus kepada pegakuan dosa. Dan pengakuan dosa tidak mulai dengan berkata kepada Allah bahwa kita menyesal. Langkah pertama dalam pengakuan dosa yan tepat adalah berusaha mengatasi diri kita sendiri. Seorang pernah berkata bahwa kita menemukan langkah pertama itu menuju kepada kasih karunia yang menyelamatkan, diilustrasikan oleh seorang laki-laki yang mencukur jenggotnya suatu pagi. Ketika dia memandang wajahnya sendiri dalam cermin, ia mendadak berseru “Kamu tikus kecil yang kotor !” Dari pengakuan itu mengalirlah pengaku dosa kepada Allah dan orang-orang lain kepada siapa kita berbuat salah.
Pekabaran Yohanes ditujukan kepada kita semua “tikus-tikus kecil yang kotor” untuk berhenti membenarkan tidakan-tindakan kita dan mendorong kita untuk bertelud. Tidak ada perbedaan apa pun, jika dosa-dosa kita yang nejis atau lembut (misalnya bangga karena kita berbuat baik atau keturunan beragama). Kita semua hari ini perlu mengindahkan panggilan Yohanes. #