top of page

"Yesus Mengejutkan Yohanes"

  • Ps. J.B. Sangari
  • Feb 7, 2016
  • 2 min read

# MEDITATION - FEBRUARY 7, 2016 “TURN YOUR EYES UPON JESUS !” #

*SONG: “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, and the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.”

{777 PRAYER - (SDA Families Worldwide - Praying 7 days a week at 7 o'clock [am or pm]); for the outpouring of the Holy Spirit. ”A chain of earnest praying believers should encircle the world...to pray for the Holy Spirit.“ [RH, Jan. 3, 1907]}

“YESUS MENGEJUTKAN YOHANES”

"(…15) Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.”

[ But Jesus replied to him, Permit it just now; for this is the fitting way for [both of] us to fulfill all righteousness [that is, to perform completely whatever is right]. Then he permitted Him.] -- (Mat. 3:13-15).

# Salah satu hal paling mengejutkan di dalam pelayanan Yohanes Pembapts adalah bahwa Yesus datang kepadanya untuk dibaptis. Bukankah dia sudah mengumumkan kepada orang banyak, Yesus akan membaptis dengan baptisan yang superior di bandingkan baptisannya ? (Mat. 3:11). Dan sekarang Yesus muncul penerima baptisan sebagai tindakan awal kelayakan-Nya dalam kisah Injil. Tidak mengherankan, Yohanes pun terkejut.

Di sini kita menemukan tindakan Yesus yang dengan mudah dapat disalah mengerti. Baptisan Yohanes adalah baptisan pertobatan, dibarengi pengakuan dosa. Tetapi seluruh kisah penebusan bergantung pada sifat Yesus tanpa dosa. Apakah permohonan untuk baptisan ini, suatu pengakuan bahwa Dia terhimpit dalam kubangan dosa, seperti kita semua ? Berdasarkan fakta-faktanya, tidak mengherankan Yohanes protes kepada Yesus, menyatakan bahwa Dialah yang harus membaptis dirinya.

Tetapi Yesus tidak mau mereima penolakan itu. Dia mengarahkan Yohanes: “Biarlah hal itu terjadi,” dengan demikian mengimplikasikan bahwa hubungan mereka akan berubah di masa depan ketika Ketuhanan Yesus semakin nyata. Sementara itu, Dia memberitahu sang Pembatis, “Sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah” (ayat 15).

Sebagian dari implikasi pernyataan itu adalah bahwa, melalui baptisan itu, Yesus menjadi teladan para pengikut-Nya harus berusaha ikuti. Dengan demikian, Ellen White mengatakan bahwa, “Yesus menerima baptisan bukannya sebagai pengakuan kesalahan atas perbuatan-Nya sendiri. Ia menyamakan diri-Nya dengan orang berdosa, mengambil langkah yang harus kita ambil, serta melakukan pekerjaan yang wajib kita lakukan.” (Alfa dan Omega, jld.5, hm. 103).

Kita seharusnya tidak pernah melupakan bahwa walau Dia secara pribadi tanpa dosa, Yesus menyamakan diri-Nya dengan para pendosa selama hidup-Nya. Bukan saja Dia mengakhiri pelayanan-Nya di atas kayu salib di antara dua pencuri, tetapi Dia memulai pekerjaan-Nya di depan umum di sebuah sungai di antara para pendosa yang menyatakan penyesalan mereka karena dosa. Dia sesungguhnya “Allah menyertai kita” (Mrk. 1:10; Kis. 8:38,39), jadi para pengikut-Nya harus dibenamkan ke dalam kuburan air, melambangkan masing-masing mati bagi cara hidup yang lama dan dibangkitkan ke jalan baru supaya “kita akan hidup di dalam hidup yang baru” (Rm. 6:1-4).

Baptisan bagi kita, sebagaimana bagi Yesus, adalah tanda nyata pilihan yang dilakukan dengan sadar yang kita telah putuskan untuk mengabdikan kehidupan kita secara total bagi Allah dan kerajaan-Nya. #


 
 
 
Share Please !
Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2016 - RISDAF CHURCH

  • Twitter Classic
  • c-facebook
bottom of page