top of page

"Sebuah Permulaan Dengan Pesan Ganda"

  • Ps. J.B. Sangari
  • Feb 8, 2016
  • 2 min read

# MEDITATION - FEBRUARY 8, 2016 “TURN YOUR EYES UPON JESUS !” #

*SONG: “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, and the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.”

{777 PRAYER - (SDA Families Worldwide - Praying 7 days a week at 7 o'clock [am or pm]); for the outpouring of the Holy Spirit. ”A chain of earnest praying believers should encircle the world...to pray for the Holy Spirit.“ [RH, Jan. 3, 1907]}

SEBUAH PERMULAAN DENGAN PESAN GANDA

"(16) Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, (16) And when Jesus was baptized, He went up at once out of the water; and behold, the heavens were opened, and he [John] saw the Spirit of God descending like a dove and alighting on Him.”

(17) Lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." (17) And behold, a voice from heaven said, This is My Son, My Beloved, in Whom I delight !” -- (Mat. 3:16,17).

# Baptisan Yesus merupakan pengumuman resmi kedatangan Mesias dan awal pelayanan-Nya. Bukan saja hal itu memberi Yohanes peluang secara terbuka menyatakan Yesus sebagai Mesias dan Juruselamat (Yoh. 1:29-34), tetapi hal itu juga memberi Allah Bapa kesempatan untuk pengabsahan di depan umum.

Injil menyatakan tiga kejadian yang berhubungan dengan baptisan. Pertama, surga terbuka, melambangkan pemulihan komunikasi antara surga dan bumi. Semenjak kematian nabi-nabi Ibrani terakhir (Hagai, Zakharia dan Maleakhi) sekitar 400 tahun sebelumnya, Israel sama sekali tidak mendapat penglihatan-penglihatan langsung menunjukkan bahwa Yesus tidak memiliki Roh Kudus. Terbukanya surga menunjukkan bahwa masa paceklik nubuatan para nabi telah berakhir.

Kedua, “Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya.” Kita jangan menafsir bahwa kejadian itu secara tidak langsung menunjukkan bahwa Yesus tidak memiliki Roh Kudus sebelumnya. Bagaimana pun, Dia putra Maria “dari Roh Kudus” (Mat. 1:18). Tepatnya, ini menandakan titik balik dalam rencana keselamatan, karena hanya setelah Roh datang maka barulah pelayanan Mesias mulai. Lebih daripada itu, penerimaan Roh menempatkan Yesus dalam satu baris dengan beberapa pahlawan Perjanjian Lama termasuk Gideon (Hak. 6:34) dan Simson (Hak. 15:14), dan Saul (1 Sam. 10:6). Berkali-kali di dalam Perjanjian Lama, perorangan-perorangan memulai pekerjaan mereka untuk Allah setelah Roh turun kepada mereka. Begitu juga Yesus.

Kejadian pascabaptisan yang ketiga adalah suara dari surga yang berkata, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Pernyataan surgawi ini berisi pesan yang amat mendalam. Kata-kata dari surga itu merupakan sebuah penyatuan dua ayat Perjanjian Lama – Mazmur 2:7 dan Yesaya 42:1. Semua orang Yahudi menerima Mazmur 2 sebagai gambaran penguasa Mesianik yang akan datang. Kutipan dari Yesaya (“yang kepadanya Aku berkenan”) memulai sebuah perikop mengenai hamba Allah, yang nasibnya menderita pelecehan dan tentangan yang sampai pada puncaknya dalam perikop Mesianik pada Yesaya 53, di mana sang hamba “tertikam … oleh karena kejahatan kita semua” (ayat 5,6).

Dengan demikian oleh baptisan-Nya maka Yesus meninggalkan dua kepastian. (1) Bahwa Dia memang Pilihan Allah. Dan (2) bahwa jalan di hadapan-Nya adalah jalan salib. Dia bisa saja adalah Raja, tetapi takhta-Nya nanti adalah sebuah salib. #


Share Please !
Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2016 - RISDAF CHURCH

  • Twitter Classic
  • c-facebook
bottom of page