“Kaum Farisi Adalah Orang-orang Baik, Tetapi Tidak Cukup Baik”
- Ps. J.B. Sangari
- Mar 5, 2016
- 2 min read

# MEDITATION - MARCH 5, 2016 “TURN YOUR EYES UPON JESUS !” #
*SONG: “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, and the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.”
“Kaum Farisi Adalah Orang-orang Baik, Tetapi Tidak Cukup Baik”
“Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. --Mat. 5:20.
(“For I say unto you, That except your righteousness shall exceed the righteousness of the scribes and Pharisees, ye shall in no case enter into the kingdom of heaven.”)
# Inilah salah satu pernyataan Yesus yang paling mengejutkan, pastinya membuat terperangah para murid dan pendengar lainnya. Bagaimana seseorang bisa memiliki kebenaran yang melebihi para ahli Taurat dan kaum Farisi ? Di sini kita perlu membiarkan Yesus berbicara dan tidak coba menubrukkan Dia kepada tulisan Paulus. Keprihatinan-Nya bukan bahwa para pengikut-Nya memerlukan kebenaran-Nya atau kebenaran melalui iman, sehingga bisa lebih superior daripada kaum Farisi. Sebaliknya Dia secara tajam, dan jelas mengatakan agar “hidup keagamaanmu” (saya dan Anda) harus lebih benar daripada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi.
Tapi bagaimana caranya ? Para ahli Taurat adalah suatu kelompok berkelas yang menghabiskan semua waktu mereka mengajar dan menguraikan hukum Allah. Mereka secara luar biasa berdedikasi kepada Firman Allah. Dan orang-orang Farisi bukan saja sekadar orang-orang baik—mereka adalah orang-orang yang terbaik. Mereka adalah orang-orang terpilih dari sekitar 6.000 orang yang telah sepenuhnya mendedikasikan kehidupan mereka untuk mengusahakan kedatangan Kristus melalui kehidupan tanpa dosa.
Siapakah yang lebih besar daripada seorang Farisi ? Lihatlah mereka. Pertama, mereka pencinta dan pelindung Alkitab sebagai Firman Allah. Mereka mengembangkan tradisi oral yang sangat berpengaruh untuk memelihara arti yang benar Kitab Suci.
Kedua, orang-orang Farisi sepenuhnya mengabdi kepada Hukum Allah. Mereka mencintainya sepenuh hati. Pengabdian mereka untuk memeliharanya mengilhamkan mereka memformulasi ribuan pedoman sehingga mereka bahkan sampai mendekati hal-hal yang jahat. Dengan demikian, mereka memiliki sekitar 1.512 peraturan lisan mengenai bagaimana memelihara sabat. Hukum-hukum seperti itu menyentuh setiap aspek kehidupan mereka. Di luar kualitas-kualitas ini, orang-orang Farisi diisi semangat misionaris dan penginjilan, dan merekabadalah “umat Advent” yang baik. Yaitu, mereka menunggu kedatangan Mesias dengan penuh pengharapan. Banyak dari mereka percaya bahwa Mesias (Kristus) akan datang jika Torah (Hukum) dipelihara secara sempurna sehari-hari.
Orang-orang Farisi itu seperti beberapa dari kita anggota-anggota gereja. Mereka percaya semua hal yang benar dan ingin berbuat baik.
Tetapi di sinilah letak tragedinya: Mereka tidak memenuhi persyaratan kerajaan Allah. Kita harus memeriksa diri agar kita tidak menjadi seperti orang-orang Farisi yang dulu itu. Kemungkinan mereka adalah orang-orang terbaik di dalam gereja—tetapi bagaimanapun mereka tidak cukup baik. Yesus membuat para pendengarnya terperangah ketika Dia menyatakan bahwa hidup keagamaan mereka harus melebihi kehidupan beragama para pakar rohani yang sekarang. Bagaimana dengan saya dan Anda ??? #