# SEBUAH TUJUAN SURVEI #
- Ps. J.B. Sangari
- Mar 12, 2016
- 2 min read

# MEDITATION - MARCH 12, 2016 “TURN YOUR EYES UPON JESUS !” #
*SONG: “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, and the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.”
# SEBUAH TUJUAN SURVEI #
“Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.”--Mat. 6:19-21.
(“Lay not up for yourselves treasures upon earth, where moth and rust doth corrupt, and where thieves break through and steal: But lay up for yourselves treasures in heaven, where neither moth nor rust doth corrupt, and where thieves do not break through nor steal: For where your treasure is, there will your heart be also.”)
# Dalam ayat-ayat ini pada khotbah pengukuhan Kristus tentang prinsip-prinsip kerajaan-Nya, maka keadaan bergeser dari perkara-perkara yang sangat rohani kepada sikap Kristen terhadap perkara-perkara bumi.
Awalnya Kristus menyinggung bagian negatif masalah ini, menunjukkan bahwa hal-hal duniawi tidak kekal. Fakta sederhana masalah itu adalah bahwa kekayaan duniawi sebesar apapun tidak kekal. Ngengat, karat, cacing, tikus got, tikus rumah, anjloknya bursa saham, fluktuasi keuangan, inflasi, dan bertimbun hal-hal lain akan menggerogotinya sedikit demi sedikit. Kemudian ada pencuri, apakah perorangan maupun kelompok. Dan akhirnya, Anda kehilangan semuanya ketika Anda meninggal. Pokoknya, tidak ada alasan yang kuat untuk memercayai kekayaan duniawi.
Dalam bagian kedua ayat-ayat hari ini, Tuhan kita mulai berfokus pada hal-hal positif—menyimpan harta di surga. Dan Dia mengumukakan prinsip umum bahwa “di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.”
Dalam menyelidiki pengajaran ini, kita terbantu oleh kembali kepada perintah pertama “Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku” (Kel. 20:3). Perintah itu adalah dasar Perjanjian Lama. Ayat itu bukan saja membentuk sejarah umat Yahudi, tetapi juga kehidupan para pengikut Yesus.
Apabila diterapkan pada Matius 6:19-24, kita boleh saja—untuk membantu kita—memparafrasakannya seperti “Jangan ada padamu sasaran lain di hadapan-Ku.” Kemudian F.D. Bruner meyarankan, kita dapat memparafrasakan maksud Matius 6:21 menjadi: “Di mana tujuan kamu berada, di situlah juga hatimu berada.”
Ini adalah pengertian yang krusial, karena tujuan-tujuan kita menentukan tindakan-tindakan kita, maupun di dalam segala sesuatu yang lain di dalam kehidupan kita. Dengan demikian, di mana hati kita berada, atau apapun yang menjadi tujuan hati kita, itu sangat penting. Apa pun hal itu, akan menentukan bagaimana kita menjalani kehidupan dan akan di mana kita selama-lamanya.
Apakah yang saya sangat inginkan ? Apakah yang sesungguhnya fokus angan-angan saya, waktu senggang saya, kesetiaan utama saya ? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu membantu saya menentukan lokasi hati saya dan bentuk tujuan-tujuan saya. Itulah pertanyaan-pertanyaan yang harus kita renungkan hari ini.
Hari ini Yesus memberikan sebuah pilihan kepada saya. Hari ini Dia memohon kepada hati saya. Apakah respons saya ? Bagaimanakah saya harus menjawab-Nya hari ini ? #