top of page

# KUASA MENGATASI JARAK #

  • Ps. J.B. Sangari
  • Mar 23, 2016
  • 3 min read

MEDITATION - MARCH 23, 2016 “TURN YOUR EYES UPON JESUS !”

*Song: “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, and the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.”

# KUASA MENGATASI JARAK #

“Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita." Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya." Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi, ! maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang ,! maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.”--Mat. 8:5-9.

("And when Jesus was entered into Capernaum, there came unto him a centurion, beseeching him, And saying, Lord, my servant lieth at home sick of the palsy, grievously tormented. And Jesus saith unto him, I will come and heal him. The centurion answered and said, Lord, I am not worthy that thou shouldest come under my roof: but speak the word only, and my servant shall be healed. For I am a man under authority, having soldiers under me: and I say to this man, Go, and he goeth; and to another, Come, and he cometh; and to my servant, Do this, and he doeth it.”)

# Mujizat kedua adalah penyembuhan seorang bukan Yahudi (Mat. 8:5-13). Bagi pemikiran Yahudi, hanya seorang kusta lebih najis dari pada seorang Yahudi. Bila penderita kusta sama sekali tak dapat masuk ke Yerusalem, terlebih orang-orag Yahudi tidak dapat menunaikan ibadah atau pemujaan di dalam sinagog Yahudi, karena mereka tidak diperkenankan menginjakkan kaki dalam kompleks sinagog, kecuali bagian paling luar yaitu pelataran yang disebut “pelataran kaum bukan Yahudi.”

Perwira itu, menyadari ketidak-layakannya di mata orang Yahudi menunjukkan iman luar biasa. Membandingkan Yesus dengan dirinya sebagai seorang perwira militer, dia berkata bahwa Yesus tidak perlu datang ke rumahnya untuk melakukan mujizat itu. Yang perlu Dia lakukan ialah membuat suatu perintah, dan penyembuhan itu akan terjadi.

Perwira itu orang pertama dalam Injil Matius untuk mengerti betapa luas kuasa Yesus—bahwa Dia tidak perlu hadir untuk melaksanakan firman-Nya. Dengan demikian, kuasa-Nya bukan saja mengatasi penyakit, tetapi juga mengatasi jarak.

Yesus bukan saja memuji sang perwira karena imannya, tetapi Dia juga menggunakan kesempatan itu untuk menyuguhkan suatu gambaran yang dekat dengan hati umat Yahudi. Umat Yahudi mengharapkan bahwa pada kedatangan Mesias akan ada suatu pesta besar, di mana seluruh umat Yahudi akan duduk di pesta itu. Orang-orang bukan Yahudi tidak akan hadir.

Tetapi Yesus menyelipkan sesuatu yang baru pada kisah ini. Menurut Yesus, banyak orang yang bukan Yahudi (“dari Timur dan Barat,” ayat 11) “akan berada di pesta itu, tetapi banyak umat Yahudi (“anak-anak kerajaan”) “akan dicampaikkan ke dalam kegelapan yang paling gelap” (ayat 11,12).

Dengan demikian dengan satu gebrakan, Yesus membeberkan dua tema yang akan bergulir di sepanjang pelayanan-Nya: Keselamatan orang-orang bukan Yahudi dan situasi yang berbahaya dari umat Yahudi jika mereka menolak Mesias.

Mujizat kedua ini penuh arti bagi kita sekarang. Kita dapat temukan gambaran yang lebih baik mengenai kuasa Yesus, sehubungan dengan para malaikat yang Dia utus untuk mengurus keperluan-keperluan mereka yang beriman kepada-Nya.

Dia masih menjangkau melintasi jarak waktu dan ruang untuk berada dengan umat-Nya dan memberkati mereka. Untuk itu, kita dapat memuji Allah setiap hari. #


Share Please !
Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2016 - RISDAF CHURCH

  • Twitter Classic
  • c-facebook
bottom of page