# KUASA MENGATASI ALAM #
- Ps. J.B. Sangari
- Mar 24, 2016
- 2 min read

MEDITATION - MARCH 24, 2016 “TURN YOUR EYES UPON JESUS !”
*Song: “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, and the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.”
# KUASA MENGATASI ALAM #
“Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa." Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya ?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali. Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya ?"--Mat. 8:24-27.
("And, behold, there arose a great tempest in the sea, insomuch that the ship was covered with the waves: but he was asleep. And his disciples came to him, and awoke him, saying, Lord, save us: we perish. And he saith unto them, Why are ye fearful, O ye of little faith ? Then he arose, and rebuked the winds and the sea; and there was a great calm. But the men marvelled, saying, What manner of man is this, that even the winds and the sea obey him !”)
# “Siapakah orang ini ?” “Orang apakah Dia ini ?” Itulah pertanyaan yang murid-murid pertanyakan ketika mereka memulai perjalanan bersama Yesus. Pertanyaan itu masih menjadi tantangan bagi kita sekarang.
Ayat hari ini mengisahkan Yesus dan para pengikut-Nya terjebak di tengah badai mengganas di Danau Galilea. Letaknya hampir 700 kaki di bawah permukaan laut, danau itu dikelilingi bukit-bukit dan pegunungan terjal di bagian Timur. Dan tepat 30 mil di Timur laut, menjulang Gunung Hermon setinggi 9.200 kaki. Perubahan udara dingin dari Gunug Hermon dan udara panas tanah rendah dapat menciptakan badai ganas yang tiba-tiba, bahkan pada hari yang tampaknya cerah. Demikianlah situasi yang dialami murid-murid.
Dan di sana ada Yesus, sedang tidur. Sebagaimana kita, Dia tidak datang sebagai seorang “superman” tetapi sebagai seorang jang kelelahan dan berdesak-desakan bersama orang banyak dan urusan kehidupan. Dia sungguh salah satu dari kita dan oleh karena itu mampu bersimpati pada kelemahan-kelemahan kita (Ibr. 4:15; 2:17).
Tetapi, sementara Dia sedang tidur, murid-murid Yesus telah ketakutan dan sangat panik serta berteriak, “Apakah engkau tidak peduli kalau kita akan binasa ?” Mereka berteriak ketika mereka membangunkan-Nya dari tidur pulas-Nya (Mark. 4:38).
Dia peduli, lalu menghardik angin dan badai itu, dan juga para murid karena ketiadaan iman mereka. Hasilnya adalah terjadi ketenangan di laut dan juga di dalam hati mereka.
Tetapi bagi orang-orang, menenangkan danau sungguh mencengangkan. Siapakah gerangan Orang ini, yang berkuasa atas alam ? Mereka terpaksa bertanya. Pengalaman itu penting sekali bagi pengertian mereka yang mulai berkembang tentang Siapa yang sedang mereka ikuti, karena di dalam Perjanjian Lama adalah Yahweh (Allah) sendiri yang memiliki kuasa untuk meredakan badai-badai alam (Mzm. 6:7; 89:9; 104:6,7; Yes. 51:9,10). Kuasa Yesus atas alam membantu para murid-Nya untuk mulai menyadari lebih sepenuhnya bahwa Dia sungguh adalah “Allah bersama kita,” Yahweh dari Perjanjian Lama itu.
Berita baiknya adalah, Yesus menyelamatkan murid-murid-Nya dari badai, tetap dasyat penuh kuasa. Sebagai para pengikut-Nya, kita tidak perlu takut sedikit pun, karena kita melayani Tuhan yang penuh kuasa. Kita tidak pernah sendirian menghadapi pencobaan-pencobaan kehidupan ini. Bahkan apabila Dia tampaknya sedang tertidur di dalam beberapa bahaya yang kita hadapi, Dia masih berkuasa dahsyat untuk menyelamatkan. #