# KUASA MENGATASI HAL-HAL SUPRA ALAMI #
- Ps. J.B. Sangari
- Mar 25, 2016
- 3 min read


MEDITATION - MARCH 25, 2016 “TURN YOUR EYES UPON JESUS !”
*Song: “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, and the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.”
# KUASA MENGATASI HAL-HAL SUPRA ALAMI #
“Setibanya di seberang, yaitu di daerah orang Gadara, datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan menemui Yesus. Mereka sangat berbahaya, sehingga tidak seorangpun yang berani melalui jalan itu. Dan mereka itupun berteriak, katanya: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?" Tidak jauh dari mereka itu sejumlah besar babi sedang mencari makan. Maka setan-setan itu meminta kepada-Nya, katanya: "Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu." Yesus berkata kepada mereka: "Pergilah!" Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau dan mati di dalam air."--Mat. 8:28-32.
("And when he was come to the other side into the country of the Gergesenes, there met him two possessed with devils, coming out of the tombs, exceeding fierce, so that no man might pass by that way. And, behold, they cried out, saying, What have we to do with thee, Jesus, thou Son of God ? Art thou come hither to torment us before the time ? And there was a good way off from them an herd of many swine feeding. So the devils besought him, saying, If thou cast us out, suffer us to go away into the herd of swine. And he said unto them, Go. And when they were come out, they went into the herd of swine: and, behold, the whole herd of swine ran violently down a steep place into the sea, and perished in the waters.”)
# Yesus mempunyai kuasa bukan saja mengatasi jarak dan dunia alami, tetapi juga mengatasi dunia setan-setan, dunia supraalami. Ini adalah mata rantai berikut dalam rangkaian pengertian yang Matius buka mengenai identitas Yesus.
Dengan kisah mujizat ini, kita temukan pelayanan Yesus menjangkau keluar berlanjut meluas. Dia sekarang berada di wilayah bukan Yahudi dari Dekapolis (kata yang berarti “sepuluh kota”) di pantai tenggara Danau Galilea. Dua orang yang telanjang dan kerasukan (Mat. 8:28) bergegas menghampiri Yesus dan murid-murid yang terkejut. Di sini Yesus bertemu langsung dengan orang kerasukan setan untuk pertama kalinya semenjak pertentangan-Nya dengan Setan di Padang Gurun Pencobaan. Di sana Dia telah menetapkan supermasi-Nya, dan kedua orang yang kerasukan ini mengakui kenyataan bahwa mereka di pihak yang kalah dalam pertempuran itu, lalu setan-setan itu memohon agar Dia melemparkan mereka kepada kawanan babi yang sedang mencari makan di dekat mereka. Begitu permohonan itu disetujui, mereka membuat kawanan babi lari tunggang-langgang ke dalam danau, dan semuanya mati (ayat 32).
Dengan kejadian ini, para gembala babi lari ke kota dan memberi kesaksian tentang apa yang telah mereka lihat. Segera seluruh penduduk yang di tempat kejadian, di mana mereka menemukan kedua laki-laki itu sudah pulih duduk di tanah, berpakaian, dengan pikiran waras (Mark. 5:15).
Perubahan itu adalah bagian luar biasa dari kisah tersebut, tetapi bukan aspek yang paling mengejutkan. Kita mengira bahwa orang banyak yang berdesakan itu dipenuhi sukacita bilamana kedua laki-laki yang telanjang itu sudah kembali ingatan mereka dan waras. Kita bahkan berasumsi bahwa mereka akan meminta kuasa berikutnya dari Yesus untuk menyembuhkan orang-orang di antara mereka yang sakit. Tetapi yang mereka inginkan justru agar Yesus secepatnya pergi dari wilayah mereka (Mat. 8:34).
Mengapa ? Karena walaupun mujizat tidak dapat dipungkiri telah terjadi, namun akibatnya ialah kawanan babi mereka mati. Mereka merasa telah ditusuk pada bagian anatomi mereka yang paling rentan—kantung mereka.
Di sini kita menemukan suatu kenyataan ketika kita datang kepada Yesus. Bagaimanakah kita dapat menyesuaikan diri kita dengan kuasa-Nya jika Dia mengancam dompet kita atau berhala lain pada kehidupan kita ? #
Comments