# KUASA MENGATASI MAUT #
- Ps. J.B. Sangari
- Mar 27, 2016
- 3 min read

MEDITATION - MARCH 27, 2016 “TURN YOUR EYES UPON JESUS !”
*Song: “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, and the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.”
# KUASA MENGATASI MAUT #
“18] Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup." … [23] Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut, [24] berkatalah Ia: "Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur." Tetapi mereka menertawakan Dia. [25] Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu. [26] Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu."-- Mat. 9:18,23-26.
("18] While he spake these things unto them, behold, there came a certain ruler, and worshipped him, saying, My daughter is even now dead: but come and lay thy hand upon her, and she shall live. … [23] And when Jesus came into the ruler’s house, and saw the minstrels and the people making a noise, [24] He said unto them, Give place: for the maid is not dead, but sleepeth. And they laughed him to scorn. [25] But when the people were put forth, he went in, and took her by the hand, and the maid arose. [26] And the fame hereof went abroad into all that land.”)
# Orang mau melakukan hal-hal aneh apabila mereka putus asa. Dan Yairus, seorang kepala rumah adat (Luk. 8:41), adalah seorang yang demikian.
Biasanya dia menjaga wibawanya, berjalan dengan langkah-langkah terukur, dan berbicara tenang kepada mereka yang dijumpai. Dia harus menjaga status sosialnya.
Namun dengan meninggalnya putrinya, semua itu berubah. Dia telah mendengar tentang seorang nabi di kota yang dapat menyembuhkan. Barangkali, Dia dapat melakukan sesuatu pada kematian. Dengan mengenyampingkan wibawa dan harga diri, dia merebahkan dirinya di hadapan Yesus pada sebuah jalan berdebu, dan para tetangga melihatnya. Sebagaimana dicatat N.T. Wright, “Siapa peduli pada harga diri apabila nyawa anak permpuanmu dipertaruhkan.”
Menyadari imannya yang mulai tumbuh tapi belum sepenuhnya, Yesus berkata kepadanya, “Jangan takut, percaya saja !” (Mark. 5:5,6). Perintah ini diucapkan dalam bahasa Yunani, konteks masa kini (present tense), yang berarti tetap percaya, berpegang terus pada iman dan jangan menyerah karena putus asa.
“Percaya saja.” Dan Yairus percaya, mengikuti Yesus ke rumahnya. Di sana mereka berhadapan muka dengan “pakar kematian” orang-orang profesional yang disewa untuk menangis dan meratap bersuara nyaring, yang tertawa tergelak-gelak mendengar pernyataan Yesus bahwa “Anak ini tidak mati, tetapi tidur !” Para pekabung professional itu tahu tentang kematian apabila mereka melihatnya. Dan mereka tahu bahwa orang mati tidak dapat kembali hidup.
Tetapi Yesus, “bergaya tidak peduli alias cuek,” melakukan yang mustahi. Yesus mengambil tangan anak perempuan itu dan berkata agar bangkit, Dia memperagakan bahwa Dia mempunyai kuasa mengatasi maut itu sendiri.
Pengajaran ini salah satu yang sangat penting di dalam Perjanjian Baru. Pengajaran ini merupakan puncak kisah Injil ketika Yesus memperoleh kemenangan atas maut dan bangkit dari kubur. Dan hal ini menjadi pusat sejarah apabila Yesus datang kedua kalinya untuk membangkitkan yang mati (1 Tes. 4:13-16; 1 Kor. 15:51-54).
Membangkitkan putri kepala rumah ibadat itu adalah demonstrasi pertama Yesus bahwa umat Kristen tidak perlu takut apa pun, bahkan ketika menghadapi maut, karena ada alasan untuk percaya kepada-Nya. Mengapa ? Karena apa yang Yesus lakukan untuk putri Yairus, akhirnya, Dia akan lakukan untuk setiap orang dan semua para pengikut-Nya. #