# YESUS, PEMBACA HATI MANUSIA #
- Ps. J.B. Sangari
- Mar 29, 2016
- 2 min read
MEDITATION - MARCH 29, 2016 “TURN YOUR EYES UPON JESUS !”

*Song: “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, and the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.”
# YESUS, PEMBACA HATI MANUSIA #
“23] Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya. [24] Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua, [25] dan karena tidak perlu seorangpun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia."—Yoh 2:23-25.
("23] Now when he was in Jerusalem at the passover, in the feast day, many believed in His name, when they saw the miracles which He did. [24] But Jesus did not commit Himself unto them, because He knew all men, [25] And needed not that any should testify of man: for He knew what was in man.”—John 2:23-25)
# Masalah besar melakukan mujizat dan “tanda-tanda” lain adalah orang cenderung mengikuti untuk alasan yang salah. Yesus menyadari itu. Juruselamat kita mengerti hati manusia dan sebagian orang tidak dapat dipercayai, tak pedui apakah di depan umum mereka akui sebagai keyakinan untuk persekutuan mereka. “Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.”
Peristiwa dalam perikop hari ini adalah saat kunjungan pertama-Nya ke Yerusalem pada waktu Paskah. Dia telah membuat kesan yang besar pada Yudaisme Palestina selama pelayanan dini-Nya di Galilea. Namun sekarang Dia telah tiba di ibu kota bangsa-Nya dan “banyak orang yang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.”
Ketika itu adalah Paskah, justru pada tahun itu Yesus di kemudian hari akan menyerahkan nyawa-Nya untuk dosa-dosa dunia sebagai Anak Domba Allah (Yoh. 1:29), atau lebih spesifik lagi, sebagai korban “Paskah” yang juga telah disembelih bagi kita” (1 Korintus 5:7).
Tampaknya segala sesuatu telah cocok bagi Yesus untuk melangkah maju dan secara terbuka menyatakan diri-Nya sebagai Mesias. Mengapa Dia tidak lakukan ? Jawabannya ialah, Dia sangat mengenal hati manusia. Dia tahu, banyak mereka yang percaya hanya tertarik karena pagelaran lahiriah saja dari perkara-perkara yang mereka telah lihat, dan akan meninggalkan Dia karena hati manusia tidak tetap. “Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.” Sehingga Yesus “tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka.”
Tetapi karena Dia mengenal hati mereka, ada beberapa yang bersedia untuk membuka diri. Bukanlah suatu kebetulan bahwa kedua kisah utama berikut di dalam Injil Yohanes menampilkan Nicodemus dan wanita Samaria di Sumur. Yesus tidak hanya dapat mengenal hati siapa yang akan menjadi pengikut yang dangkal dan berubah-ubah, tetapi Dia dapat melihat di bawah permukaan dan menghargai orang yang mau menerima pekabaran-Nya. Dan Dia bersedia memercayakan diri-Nya kepada mereka yang sungguh-sungguh. Pada kisah wanita Samaria dan Nicodemus, kita temukan calon-calon yang tidak mungkin menerima kerajaan Yesus. Tetapi Dia melihat ke dalam hati dan mengungkapkan diri-Nya kepada mereka dengan suatu cara yang Dia tidak dapat lakukan kepada semua orang. Dia keluar dari celah itu, mengalir beberapa kebenaran paling berharga dari pelayanan-Nya.
Yesus yang mengenal kita dengan begitu baik, tetap ingin memimpin kita sekarang. Dia inginkan kita untuk membuka diri kepada-Nya supaya Dia dapat lebih penuh mengungkapkan diri-Nya kepada kita. #