top of page

# KONFLIK KUK [SABAT] #

  • Ps. J.B. Sangari
  • Apr 14, 2016
  • 2 min read

MEDITATION--APRIL 14, 2016 -- “TURN YOUR EYES UPON JESUS !”

*Song: “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, and the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.”

# KONFLIK KUK [SABAT] #

(Matthew 12:1,2) “1] At that time Jesus went on the Sabbath day through the corn; and his disciples were an hungred, and began to pluck the ears of corn, and to eat. [2] But when the Pharisees saw it, they said unto him, Behold, thy disciples do that which is not lawful to do upon the Sabbath day.”

(Matius 12:1,2) ”1 ] Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. [2] Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat."

# Tidak berapa lama timbul pertikaian kuk antara Yesus dan orang-orang Farisi. Sesungguhnya, hal itu terhubung pada ayat berikutnya setelah Yesus mengundang para pengikut-Nya mengambil kuk-Nya, “Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan” (Mat. 11:30). Peristiwa pertentangan itu terjadi ketika Yesus dan murid-murid-Nya berjalan melintasi ladang gandum, lalu murui-murid bukan saja memetik beberapa bulir gandum tetapi juga menggosokkannya di kedua telapak tangan mereka agar bijinya terpisah dari kulit sekam. Pada saat itu, orang Farisi yang selalu rajin mengikutinya berseru, “Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.”

Sekarang ini, kita berpikir bahwa mereka jengel karena murid-murid memetik gandum bukan milik mereka. Tetapi bukan itu masalahnya. Mengumpulkan dan makan gandum ketika mereka melewati sebuah ladang, sesungguhnya mereka sedang melakukan apa yang hukum Musa dengan tegas perkenankan. Ulangan 23:25 memberi tahu kita bahwa memetik gandum tetangga diizinkan jika dilakukan dengan tangan dan tidak dengan arit.

Masalahnya adalah bahwa para murid melakukannya pada hari Sabat. Berbuat demikian adalah seperti tindakan menuai, dan dinyatakan sebagai pekerjaan, dan bekerja pada hari Sabat adalah dosa. Lalu mereka tidak saja menuai; ketika mereka menggosok bulir gandum itu di tangan mereka sesungguhnya mereka sedang mengirik. Dan mengirik juga merupakan kegiatan yang dilarang dilakukan pada hari Sabat. Kemudian, tentu saja, orang-orang Farisi yang dapat menuduh mereka melakukan perjalanan. Tradisi mereka menganggap berjalan lebih dari pada 1.999 langkah sebagai perjalanan dan dengan demikian melaggar Sabat.

Orang-orang Farisi bisa saja berharap bahwa Yesus serta merta menghentikan kegiatan melanggar hukum seperti itu, walau mereka tak diragukan lagi agak curiga karena Dia tidak akan berbuat demikian. Sebaliknya, dengan mengejutkan mereka, Yesus menghadapkan mereka kepada keahlian mereka dengan menceritakan kisah dari 1 Samuel 21:1-6, di mana Daud karena lapar melanggar hukum tetapi Allah masih tetap memberkatinya.

Beberapa kebenaran mengalir dari episode ini. Pertama, manusia selalu lebih diutamakan ketimbang peraturan hukum. Kedua, bahwa “Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat” (Mat. 12:8) dan tentu saja mengetahui apa yang Dia maksudkan ketika Dia menyampaikan hukum pada mulanya.

Akhirnya kisah itu meninggalkan kita satu pertanyaan. Apakah pendekatan saya terhadap hukum Allah ? Apakah saya melihatnya sebagai berkat atau kuk yang tak dapat dipikul ? #


Share Please !
Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2016 - RISDAF CHURCH

  • Twitter Classic
  • c-facebook
bottom of page