top of page

# TIPE-TIPE “GEREJANI” YANG SAKIT #

  • Ps. J.B. Sangari
  • Apr 16, 2016
  • 2 min read

MEDITATION--APRIL 16, 2016 -- “TURN YOUR EYES UPON JESUS !”

*Song: “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, and the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.”

# TIPE-TIPE “GEREJANI” YANG SAKIT #

(Mark 3:6) “6] And the Pharisees went forth, and straightway took counsel with the Herodians against him, how they might destroy him.”

(Markus 3:6) ”6] Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.”

# Beberapa tipe “gerejani” yang sesungguhnya sakit. Suatu kasus yang berhubungan tepat dengan orang-orang Farisi zaman dulu. Mereka baru saja menyaksikan perbuatan belas kasihan kuasa Allah. Tetapi mereka begitu jengkel di mana yang dapat mereka pikirkan hanyalah upaya membunuh Yesus karena Dia tidak memelihara Sabat sesuai tradisi.

Agama sering memperburuk beberapa aspek negatif tertentu manusia. Agama membuat beberapa orang suka mencari kesalahan-kesalahan yang mungkin dan harus siap bagi kuasa dan belas kasihan Allah. Pemerhati yang sakit demikian cendrung berfokus pada salah pengertian tentang tujuan Hukum Allah.

Suatu tanda yang menunjukkan kepatuhan pada hukum adalah hukum itu ditempatkan di atas pertimbangan dan belas kasihan manusia. Namun seperti Khotbah di Atas Bukit, Yesus dalam penyembuhan-Nya melalui mujizat-mujizat hari Sabat itu, berusaha membantu para pemimpin agama untuk melihat sifat rohani hukum, bahwa ketaatan lahiriah terhadap hukum harus berakar pada kasih agar hukum bisa dimengerti sepenuhnya.

Disayangkan, para pemimpin itu tidak mengerti hukum yang menurut mereka sudah mereka hargai setinggi-tingginya. Akibatnya, ketika Yesus menunjukkan kepada mereka dasar hukum yaitu kasih, maka mereka bersekongkol “untuk membunuh Dia” (Mat. 5:21-26).

Itulah paradoks mengikut hukum. Mereka yang mengikat hukum, yang katanya mengasihi Allah dan hukum-Nya, menjadi marah terhadap mereka yang tidak setuju dengan mereka mengenai interpretasi-interpretasi teologis tertentu, begitu marah sehingga mereka bersedia untuk membunuh lawan mereka atau menghancurkan reputasi mereka. Menurut Yesus, bahkan amarah yang demikian sesungguhnya sama dengan pembunuhan (Mat. 5:21-26).

Siapakah saja yang telah lama menjadi anggota gereja akan mengetahui bahwa roh ajaran Farisi masih hidup. Roh itu hidup dengan subur di abad ke-21 di atara mereka yang akan menyerang dan mengkritik orang lain mengenai perbedaan pendapat.

Memang, sebagian besar jemaat mempunyai sifat Farisi mereka sendiri. Lebih mengerikan lagi adalah, seorang Farisi bersembunyi di antara kita masing-masing. Farisi itu memaksakan sifatnya kepada gereja yang tidak curiga dan dunia yang tidak patut menerima perlakuan seperti itu. Setiap umat Kristen perlu mengingat bahwa belas kasihan lebih baik daripada persembahan (Mat. 12:7) dan KASIH adalah inti atau jantung hukum Allah.

Hari ini adalah hari untuk memeriksa diri sendiri. Maksudnya, Anda dan saya, perlu memeriksa diri. Apakah agama saya “sakit” atau “sehat”? Bagaimanakah saya secara pribadi mengetahuinya ? #


Share Please !
Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2016 - RISDAF CHURCH

  • Twitter Classic
  • c-facebook
bottom of page