# HARI TUHAN #
- Pr. J.B. Sangari
- Apr 18, 2016
- 2 min read

MEDITATION--APRIL 18, 2016 -- “TURN YOUR EYES UPON JESUS !”
*Song: “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, and the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.”
# HARI TUHAN #
(Matthew 12:8) “8] For the Son of man is Lord even of the sabbath day.”
(Revelation 1:10) “10] I was in the Spirit on the Lord’s day,”
(Matius 12:8) ”8] Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
(Wahyu 1:10) “10] Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh…”
# Kebenaran penting kedua yang mengalir dari pertentangan Yesus mengenai pemeliharaan Sabat adalah kenyataan bahwa Dia “adalah Tuhan atas hari Sabat.” Itu bukan pernyataan main-main. Pernyataan itu benar atau palsu. Tetapi tak peduli apa pun, pernyataan itu menjurus langsung ke kayu salib. Bagi umat Yahud, itu adalah hujatan yag paling keterlaluan. Tetapi dari sudut pandang Yesus, itu adalah landasan hak-Nya untuk meluruskan bagaimana Sabat itu harus dihormati. Bagaimanapun, jika sesungguhnya Dia adalah Tuhan atas hari Sabat, maka Dia akan memiliki pengertian yang lebih banyak mengenai mengapa Sabat itu diadakan dan bukan yang lain.
Pernyataan itu membawa kita secara historis kembali ketika kita sebelum Allah memberi hari Sabat dalam Sepuluh Perintah melalui Musa. Kejadian 2:1-3 berbunyi: “Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.”
Dan siapakah Allah itu yang beristirahat pada Sabat pertama dan memberkati dan menguduskan hari ketujuh itu ? Kemungkinan termasuk seluruh Keallahan. Tetapi kita tahu dengan pasti bahwa Yesus merayakan Sabat pertama itu dan paling menyetujui menetapkan Sabat hari ketujuh di dalam sejarah manusia.
Dan bagaimana kita mengetahui itu ? Karena kesaksian Perjanjian Baru, yang dengan gamblang menyatakan bahwa “segala sesuatu dijadikan oleh Dia [Yesus sang Firman] dan tanpa Dia tak ada sesuatu pun yang telah terjadi dari segala yang telah diciptakan” (Yoh. 1:3); “di dalam Dia telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi … segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia” (Kol. 1:16); dan melalui Yesus maka Allah “telah menjadikan alam semesta” (Ibr. 1:2).
Sama sekali tidak diragukan lagi bahwa Kristus adalah Wakil yang aktif di dalam Minggu Penciptaan dan Dia mengadakan Sabat Pertama dalam sejarah. Dengan demikian Dia dapat menyatakan bahwa Dia adalah Tuhan atas hari Sabat (Mark. 2:28). Sabat hari ketujuh adalah satu-satunya dalam Alkitab yang diidentifikasikan sebagai “hari Tuhan” (Why. 1:10).
Dengan memberikannya di Sinai oleh “Aku Adalah” Tuhan Keluaran (Kel. 3:14; Yoh. 8:58) maka Allah menyatakan dengan gamblang bahwa Dia bermaksud menjadikan Sabat hari ketujuh sebagai suatu Peringatan Mingguan dari dua kenyataan: Bahwa Dia menciptakan (Kel. 20:8-11) dan Dia menebus (Ul. 5:12-15).
Betapa kita sebagai umat Kristen kiranya bersyukur bahwa kita dapat menghormati Tuhan pada hari khusus-Nya itu. #