# ILUSTRASI KEBUTAAN DAN KESELAMATAN #
- Pr. J.B. Sangari
- Apr 25, 2016
- 3 min read

MEDITATION--APRIL 25, 2016 -- “TURN YOUR EYES UPON JESUS !”
*Song: “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, and the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.”
# ILUSTRASI KEBUTAAN DAN KESELAMATAN #
(John 8:7-11) “7] So when they continued asking him, he lifted up himself, and said unto them, He that is without sin among you, let him first cast a stone at her. [8] And again he stooped down, and wrote on the ground. [9] And they which heard it, being convicted by their own conscience, went out one by one, beginning at the eldest, even unto the last: and Jesus was left alone, and the woman standing in the midst. [10] When Jesus had lifted up himself, and saw none but the woman, he said unto her, Woman, where are those thine accusers ? hath no man condemned thee ? [11] She said, No man, Lord. And Jesus said unto her, Neither do I condemn thee: go, and sin no more.”
(Yohanes 8:7-11) ”7] Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." [8] Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. [9] Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. [10] Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka ? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau ?" [11] Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
# “Tertangkap basah” karena berzina. Itu frasa berwarna-warni seperti warna Technicolor film layar lebar. Sulit untuk tidak melihat gambarnya. Dan bukan gambaran yang indah. Wanita itu jelasnya bermasalah.
Tentu saja, ada bagian yang tidak lengkap pada kisah ini. Bahkan oknum-oknum yang merasa serba kudus dan sempurna seperti orang-orang Farisi itu, harus tahu bahwa berzina bukanlah pengisi waktu yang dilakukan sendirian. Di mana laki-lakinya ? Apakah mereka membebaskannya karena dia seorang teman ? Atau apakah semua itu sudah diatur untuk menjebak Yesus ? Bagaimanapun, jika Dia membebaskan wanita itu, mereka dapat menuduh bahwa Dia tidak menerima hukum Musa. Tetapi jika Dia mengikuti hukum dan menganjurkan perajaman menurut hukum, mereka dapat melapurkannya kepada penguasa Romawi, karena Dia akan melanggar hukum mereka dengan menjatuhkan hukuman mati. Kelihatannya dalam situasi itu, orang-orang Farisi tidak akan kalah, karena dilihat dari sudut mana pun dan apapun yang dilakukan Yesus, Dia sudah terjebak di tangan mereka.
Di saat itu Yesus “tahu apa yang ada di dalam hati manusia” (Yoh. 2:25). Undangan-Nya halus dan indah dan penuh pengertian bijak: Siapa yang tidak punya dosa silahkan pertama melemparinya. Gebrakan yang sama sekali tidak diharapkan itu membuat kacau para ahli Taurat karena mereka tahu bahwa Alkitab berulang kali memberitahu bahwa mereka semua berbuat dosa.
Namun mereka masih belum mengerti maksud-Nya, lalu Yesus “membungkuk pula dan menulis di tanah.” Banyak orang bertanya-tanya apa yang sesungguhnya Dia tulis, tetapi para penuduh wanita itu, tidak bertanya lagi ketika mereka melihat Dia menulis. Mereka malu, dengan singkat Dia menulis “di hadapan mereka rahasia-rahasia kesalahan dari kehidupan mereka sendiri, mulai para pria yang tua” (Kerinduan Segala Zaman, hlm. 73).
Satu demi satu mereka menyelinap pergi, meninggalkan Yesus sendiri dengan wanita bermasalah itu. Tidak seperti para penuduh yang tampak “rohani” itu, Yesus tidak membicarakan dosa-dosa wanita itu. Wanita itu sangat menyadari semua kesalahannya.
Jadi kepada wanita yang “tertangkap basah” ini, Yesus menginjilinya dalam dua bagian: (1) Yesus tidak menyalahkannya (menghakiminya) dan (2) Yesus menyuruh wanita yang sudah diampuni itu pergi dan memulai hidup baru.
Itulah pekabaran bagi Anda dan saya, hari ini. #