top of page

# MENEGASKAN KEMBALI ARTI KELUARGA #

  • Pr. J.B. Sangari
  • Apr 30, 2016
  • 2 min read

MEDITATION--APRIL 30, 2016 -- “TURN YOUR EYES UPON JESUS !”

*Song: “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, and the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.”

# MENEGASKAN KEMBALI ARTI KELUARGA #

(Mark 3:34,35) “34] And he looked round about on them which sat about him, and said, Behold my mother and my brethren ! [35] For whosoever shall do the will of God, the same is my brother, and my sister, and mother.”

(Markus 3:34,35) ”34] Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ! [35] Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."

# Adalah upaya keluarga-Nya untuk mengendalikan Dia yang membuat-Nya, menegaskan kembali arti keluarga. Sebuah pendapat yang terselip di balik interpretasi ulangnya tentang keluarga adalah hubungan tertentu sesungguhnya lebih dekat daripada hubungan darah. Ikatan-ikatan seperti itulah yang mempersatukan orang-orang seperti Matius , si pemungut cukai dan Simon dari kelompok Zealot. Di dalam pengalaman mereka sebelumnya, mereka lebih suka menyambut kematian masing-masing. Tetapi sekarang mereka adalah bagian persaudaraan kelompok inti Yesus. Bilamana mereka berbagi bersama, yaitu iman, dedikasi, tujuan, dan pengalaman-pengalaman, maka itu menyatukan mereka dengan kokoh bersama murid-murid lainnya sebagai satu keluarga di dalam Yesus yang lebih intim tanpa batas bagi-Nya daripada keluarga di mana Dia dilahirkan.

Ada dua gagasan mendasar yang mengalir keluar dari interaksi Yesus mengenai masalah keluarga dalam Markus fasal 3. Yang pertama adalah bahwa mereka yang mengikuti Yesus nantinya akan menemukan pertentangan dengan mereka yang hidup menurut prinsip-prinsip pangeran dunia ini.

Hal ini tentu saja sudah pasti seperti pengalaman Yesus. Dalam keinginan-Nya untuk mengikuti prinsip-prinsip Allah dengan sepenuh hati, Dia bukan saja berpapasan dengan pertentangan tentang otoritas religius maupun sekuler, tetapi juga dengan keluarga darah daging-Nya sendiri.

Ajaran Yesus tentu saja sangat bermakna bagi para pembaca pertama buku Markus. Karena mereka Kristen, maka mereka juga sudah menghadapi penolakan oleh keluarga-keluarga mereka, penganiayaan, dan bahkan kematian-kematian yang tragis. Tetapi sekarang mereka mempunyai keluarga baru, saudara-saudara laki-laki dan perempuan dalam iman yang berbagi nilai-nilai mereka.

Dinamika penolakan kedua keluarga dan diturut-sertakan dalam keluarga Allah, masih merupakan bagian gereja pada abad kedua puluh satu. Dan juga masih tetap berharga.

Gagasan mendasar kedua yang muncul dari Markus 3:34,35 adalah bahwa dasar untuk membangun keluarga baru Allah dalam Yesus mengikuti kehendak Allah: “Barang siapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dan dialah ibu-Ku.”

Dalam dedikasi sedemikian rupa, Yesus mengakui hubungan keluarga yang sejati. Dia mengidentifikasikan suatu ikatan persatuan yang menembus hubungan-hubungan duniawi dan akan bertahan sepanjang kekekalan.

Puji Tuhan bahwa saya boleh menjadi bagian keluarga Allah ! #


Share Please !
Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2016 - RISDAF CHURCH

  • Twitter Classic
  • c-facebook
bottom of page