# PELAJARAN DALAM PENGABARAN INJIL {1} #
- Pr. J.B. Sangari
- May 2, 2016
- 3 min read

MEDITATION—MAY 2, 2016 -- “TURN YOUR EYES UPON JESUS !”
*Song: “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, and the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.”
# PELAJARAN DALAM PENGABARAN INJIL {1} #
(Matthew 13:3-8) “3] And he spake many things unto them in parables, saying, Behold, a sower went forth to sow; [4] And when he sowed, some seeds fell by the way side, and the fowls came and devoured them up: [5] Some fell upon stony places, where they had not much earth: and forthwith they sprung up, because they had no deepness of earth: [6] And when the sun was up, they were scorched; and because they had no root, they withered away. [7] And some fell among thorns; and the thorns sprung up, and choked them: [8] But other fell into good ground, and brought forth fruit, some an hundredfold, some sixtyfold, some thirtyfold.”
(Matius 13:3-8) ”3] Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. [4] Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. [5] Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. [6] Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. [7] Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. [8] Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.“
# Perumpamaan selalu memiliki konteks. Penolakan terhadap Yesus oleh banyak orang dalam Matius 11 dan 12, bukan saja mengakibatkan pergeseran radikal dalam metodologi pengajaran-Nya di pasal 13, namun juga menentukan isi perumpamaan-perumpamaan itu. Bagaimanapun, Matius menghadapi dilemma ketika menuliskan Injil dalam beberapa dasawarsa setelah kematian Kristus. Apakah sebabnya orang banyak dengan angkuhnya menolak Mesias ? Rupanya penolakan itu bertentangan dengan perkiraan akhir zaman (eskatologi) Yahudi. Mengapa ada yang menyambut Yesus, sedangkan sebagian besar tidak ?
Jawaban Yesus mulai dengan perumpamaan tentang 4 jenis tanah. Pada intinya, Dia mengajarkan bahwa akar masalah bukan pada Allah. Bagaimanapun, Dia telah membuat ketetapan untuk pemberitaan Injil keada semua jenis orang (tanah) tapi semua tidak memiliki tanggapan sama.
Ada dua hal yang tidak berubah dan bergulir sepanjang perumpamaan itu. Pertama, penaburan itu rupanya sama untuk segala jenis tanah. Semua diperlakukan sama,
Firman yang sama. Kedua, keempat jenis itu semuanya mendengar pekabaran. Mereka berbeda bukan dalam mendengar, tetapi dalam merespons. Satu hal yang keempat-empatnya berbagi adalah mereka semua adalah para murid yang potensial yang dalam pengertian menjadi pengikut pekabaran Kristus. Apakah potensialitas itu kemudian meningkat ke aktualitas bukanlah karena pendengar Firman tetapi meresponsnya.
Dalam perumpamaan ini Yesus mengemukakan 4 jenis tanah, tiga di antaranya gagal berkembang sampai dewasa, dan satu di mana Firman berhasil. Kita mendapatkan dua kesan setelah membacakan dua permpaman ini. Pertama, mereka yang menerima Firman dan tetap setia sudah pasti tergolong minoritas. Pengertian tersebut sama dengan pengalaman para pendengar pertama Yesus dan dengan realita pekabaran Injil di zaman sekarang. Kedua, pembuahan bergantung pada tanggapan manusia.
Keseluruhan pekabaran sang penabur kepada para murid mula-mula itu dan kepada kita bukanlah supaya kita menyerah hanya karena hasil-hasil pekabaran Injil begitu sedikit. Tanggung-jawab kita adalah menyebarkan Firman. Dan jika kita berbuat demikian secara konsisten maka akan ada hasil.
Pelajarannya: Tetaplah menabur walau keberhasilah kurang menjanjikan.