top of page

# KETIKA MURID-MURID MENJADI RASUL-RASUL #

  • Pr. J.B. Sangari
  • May 10, 2016
  • 2 min read

MEDITATION—MAY 10, 2016 -- “TURN YOUR EYES UPON JESUS !”

*Song: “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, and the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.”

# KETIKA MURID-MURID MENJADI RASUL-RASUL #

(Matthew 10:5-8) “5] These twelve Jesus sent forth, and commanded them, saying, Go not into the way of the Gentiles, and into any city of the Samaritans enter ye not: [6] But go rather to the lost sheep of the house of Israel. [7] And as ye go, preach, saying, The kingdom of heaven is at hand. [8] Heal the sick, cleanse the lepers, raise the dead, cast out devils: freely ye have received, freely give.”

(Matius 10:5-8) ”5] Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, [6] melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. [7] Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. [8] Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.”

# Empat ayat pertama Matius 10 memuat nama-nama kedua-belas murid, yang Yesus sebut “Rasul.” Di sini kita mempunyai pergeseran istilah yang menunjukkan suatu perubahan peran mereka. Sampai waktu itu, mereka adalah “Murid,” pelajar atau pengikut. Tetapi sekarang Yesus mengidentifikasi mereka sebagai “Rasul,” dari bahasa Yunani apostolos, yang berarti “Seorang yang diutus sebagai pembawa pesan.” Menjadi pengikut seseorang yang memiliki pesan sama sekali berbeda dengan menerima tanggung-jawab sebagai pembawa pesan.

Sebelumnya, kedua belas murid itu seperti penumpang di dalam mobil. Sekarang Yesus menyerahkan kunci kepada mereka. Dan persis seperti pengendara, sering tidak banyak memperhatikan bagaimana dan apa yang harus dilakukan pada berbagai macam keadaan—kapan membelok dan sebagainya—dan dengan demikian membutuhkan sedikit ilustrasi saksama oleh orang tua mereka sebelum mereka keluar pada perjalanan perdana mereka. Begitu juga Yesus mempunyai beberapa nasihat sangat tegas tentang bagaimana kedua belas murid itu harus melaksanan misi mereka.

Pertama, Dia menasihati, tetaplah bergerak di antara para pendengar Yahudi. Itu kedengarannya seperti perintah aneh dari Seorang yang datang sebagai Juruselamat seluruh dunia. Tetapi Yesus punya alasan. Satu sebabnya, para murid belum siap secara mental menghadapi orang-orang bukan Yahudi. Bahkan bertahun-tahun kemudian, Petrus dalam Kisah 10 menyadari bahwa hampir mustahil untuk memasuki rumah seorang bukan Yahudi sampai Allah memberinya sebuah penglihatan bahwa dia boleh memasukinya. Dan sesudah itu dia berulang kali membela tindakannya.

Satu alasan lebih penting untuk tidak pergi kepada orang-orang bukan Yahudi adalah karena prasangka orang-orang Yahudi sendiri. Jika para pengikut Yesus secara agresif mulai bekerja di antara orang-orang bukan Yahudi, maka tidak ada orang Yahudi yang menghargai dan memperhatikan mereka. Hal itu akan menegaskan kecurigaan musuh-musuh Yesus bahwa Dia bersekutu dengan Iblis.

Misi yang makin meluas akan tiba, seperti diperlihatkan kitab Kisah. Sementara itu, Yesus memberi kita petunjuk penting tentang pekabaran Injil. Yaitu, selalu mulai dengan yang ada di dekat Anda dan bukan mengikuti suara hati dalam impian-impian tak beguna mengenai “kemuliaan” di masa depan di sebuah negeri yang jauh. #


Share Please !
Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2016 - RISDAF CHURCH

  • Twitter Classic
  • c-facebook
bottom of page