top of page

# BUMBU KEADILAN YANG HILANG #

  • Pr. J.B. Sanari
  • May 25, 2016
  • 2 min read

MEDITATION—MAY 25, 2016 -- “TURN YOUR EYES UPON JESUS !”

*Song: “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, and the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.”

# BUMBU KEADILAN YANG HILANG #

(Luke 15:11-13) -- “11] And he said, A certain man had two sons: [12] And the younger of them said to his father, Father, give me the portion of goods that falleth to me. And he divided unto them his living. [13] And not many days after the younger son gathered all together, and took his journey into a far country, and there wasted his substance with riotous living.”

(Lukas 15:11-13) -- ”11] Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. [12] Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. [13] Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.”

# Bukan tipe anak yang saya inginkan. Bahkan tidak bisa menunggu sampai ayahnya meninggal, tetapi menuntut bagiannya ketika ayah masih hidup.

Walaupun putra yang lebih tua sebagai anak sulung akan menerima porsi dua kali lipat, namun porsi yang muda rupanya juga cukup besar. Dan dia sangat tahu untuk apa dia akan gunakan semua itu. Pertama, ada anggur dan dansa-dansi. Akan ada kebebasan untuk melakukan apa yang ia inginkan, kapan saja dia mau. Dia tidak perlu bekerja lagi, karena kantongnya yang tebal itu. Dan masih ada wanita-wanita, jangan lupakan mereka. Dan banyak yang lain lagi untuk setiap kebutuhan.

Tapi ada satu masalah. Dia tidak dapat melakukan semua yang dia inginkan bila terlalu dekat ke rumah. Tidak, dia harus hengkang ke “negeri yang jauh.” Bagaimanapun, dia tahu prinsip-prinsip ayahnya.

Yang menarik tentang perumpamaan kehilangan ini dalam Lukas 15 adalah bahwa sama sekali tidak ada pencarian. Mengapa ? Ada pertanyaan bagi kita, apalagi karena seorang putra itu kan lebih berharga dari pada domba atau uang logam. Dan untuk kedua perumpamaan itu, diadakan pencarian.

Jawabnya adalah jenis hilangnya. Uang logam sama sekali tidak punya pengertian spiritual. Inilah orang-orang yang tidak tahu bahwa mereka hilang. Maka diadakan pencarian. Seekor domba pun sedikit pengertian spiritual, cukup untuk mengetahui bahwa dia hilang, walaupun sama sekali tidak tahu bagaimana harus pulang. Maka diadakan pencarian.

Tetapi putra itu punya banyak pengertian spiritual. Dia tahu bahwa dia hilang dan sesat dan dia tahu bagaimana pulang. Tetapi yang terakhir yang dia inginkan adalah untuk pulang. Dia gembira bahwa dia hilang dan sesat dan berencana untuk menikmatinya. Mencari dia percuma saja. Dengan kearifannya, sang ayah tahu bahwa kasih tidak dapat dipaksakan…

Sang ayah dalam perumpamaan ini melakukan apa yang dia dapat lakukan. Karena kasihnya, dia perkenankan anaknya pergi, menyadari dalam hatinya bahwa anaknya nanti harus belajar dari terjangan keras kehidupan.

Sementara itu, Allah Bapa yang mengasihi tanpa batas itu menunggu kesempatan-Nya, Dia tidak pernah meninggalkan kita, bahkan waktu Dia melihat kita telah menghabiskan warisan-Nya. Allah tidak pernah meninggalkan kita. #


 
 
 
Share Please !
Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2016 - RISDAF CHURCH

  • Twitter Classic
  • c-facebook
bottom of page