# KESELAMATAN CARA AYAH #
- Pr. J.B. Sangari
- May 28, 2016
- 3 min read

MEDITATION—MAY 28, 2016 -- “TURN YOUR EYES UPON JESUS !”
*Song: “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, and the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.”
# KESELAMATAN CARA AYAH #
(Luke 15:20-24) -- “20] And he arose, and came to his father. But when he was yet a great way off, his father saw him, and had compassion, and ran, and fell on his neck, and kissed him. [21] And the son said unto him, Father, I have sinned against heaven, and in thy sight, and am no more worthy to be called thy son. [22] But the father said to his servants, Bring forth the best robe, and put it on him; and put a ring on his hand, and shoes on his feet: [23] And bring hither the fatted calf, and kill it; and let us eat, and be merry: [24] For this my son was dead, and is alive again; he was lost, and is found. And they began to be merry.”
(Lukas 15:20-24) -- ”20] Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. [21] Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. [22] Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. [23] Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. [24] Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.”
# Sang anak mungkin menyadari dosanya dan keperluannya, tapi dia sama sekali salah memperkirakan kasih Bapa. Dia mendasarkan pengertiannya pada logika manusia: Aku akan memperoleh apa yang patut aku peroleh. Apa yang dia layak terima adalah hukuman. Pengertian Bapa mencerminkan logika Ilahi: Aku akan berikan kepadanya apa yang dia perlukan. Apa yang layak dia peroleh adalah hukuman kerja keras yang tidak ada akhirnya dengan sedikit saja santunan. Sehingga apa yang dia perlukan adalah kasih, kepedulian, pengampunan, dan pemulihan.
Oleh menawarkan bagi si pemberontak ini apa yang tidak layak dia dapatkan, bapa sepenuhnya menggambarkan Bapa Sorgawi. Memberikan apa yang tidak patut ia peroleh, disebut Paulus sebagai kasih karunia. Yesus tidak menggunakan kata itu, tetapi telah begitu nyata diilustrasikan artinya.
Anak yang tidak layak dikasihi itu sepenuhnya pulih dalam seketika. Bapa yang bahagia itu berseru, “Lekas bawa kemari jubah yang terbaik.” Bukan jubah sembarangan jubah.
Hanya yang paling baik untuk puteranya. “Kenakanlah cincin pada jarinya,” suatu yang dihiasi cap keluarga yang dia dapat tancapkan pada tanah liat lembab sebagai persetujuan keuangan yang legal—ibarat buku cek keluarga dan kartu kredit di zamannya. Dan dipakaikan padanya sepatu, lambang orang yang bebas.
Tetapi, yang terbaik ialah: “Mari kita berpesta besar-besaran seperti belum pernah diadakan sebelumnya. Mari kita sembelih sapi muda yang kita telah pelihara untuk kesempatan khusus dan kerahkan segala dana dan tenaga pada hari besar ini. Putraku sudah kembali.” Demikianlah kasih karunia Allah yang mengasihi tanpa batas, habis-habisan. Dengan demikian, sambutan bapa kepada putranya yang sudah menyesal dan bertobat boleh dikatakan habis-habisan, karena dia menolak memperhitungkan dosanya untuk dia tebus atau minta pembayaran. Hanya yang terbaik untuk “putra”ku.
Waktu untuk berpesta lagi, pesta gembira ria yang ketiga sejauh ini di Lukas 15. Ini memberi kesan bagi kita bahwa Allah menyukai pesta dan gereja seyogianya juga harus membuat gereja itu satu tempat yang paling menyenangkan di bumi.
Mungkin ada jenjang kekudusan, tetapi tidak ada jenjang pengampunan. Harus ada keduanya. Pada saat kita merespons dorongan Roh Suci untuk kembali kepada Bapa, kita sepenuhnya dan tanpa syarat dipulihkan sebagai anak-anak Allah. Itulah Kasih Karunia. Dan untuk Kasih Karunia itu patut diadakan pesta. #