top of page

# MENYAMPAIKAN HARAPAN KEPADA PARA ANGGOTA GEREJA  #

  • Pr. J.B. Sangari
  • May 30, 2016
  • 2 min read

MEDITATION—MAY 30, 2016 -- “TURN YOUR EYES UPON JESUS !”

*Song: “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, and the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.”

# MENYAMPAIKAN HARAPAN KEPADA PARA ANGGOTA GEREJA #

(Luke 15:31-32) -- “31] And he said unto him, Son, thou art ever with me, and all that I have is thine. [32] It was meet that we should make merry, and be glad: for this thy brother was dead, and is alive again; and was lost, and is found.“

(Lukas 15:31-32) -- ”31] Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. [32] Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."

# Betapa besar tragedinya menghabiskan seluruh kehidupan kita di rumah bapa sedangkan sama sekali tidak mengerti hatinya. Lebih buruk lagi, betapa suatu parodi besar menghabiskan seluruh hidup kita di gereja dan tidak pernah mengalami kasih dan karunia Bapa.

Dengan anak sulung ini, kita kembali ke perumpamaan mata uang yang dicatat dalam Lukas 15. Kepingan uang itu dari luar kelihatan bagus mengkilat dan menarik. Tetapi kepingan itu hilang. Sebagai kepingan mata uang, itu tidak memiliki pengertian spiritual sama sekali. Terkesan penampilan lahiriahnya, kepingan itu bahkan tidak tahu keadaan hilangnya. Tetapi itu masih di dalam rumah, gereja, dan rumah ibadat.

Di sini Yesus kembali kepada orang-orang Farisi di antara hadirin yang sedang mendengarkan apa yang dibeberkan dalam ayat 1 dan 2 . Berbicara kepada semua orang yang sedang mendengar kepada-Nya, Yesus memberikan perumpamaan domba yang hilang kepada orang-orang awam (para pendosa) yang mengetahui bahwa mereka hilang, tetapi tidak tahu harus berbuat apa untuk mengatasinya. Dia menggelar kisah anak yang hilang itu untuk memperhadapkan para pemungut cukai yang sedang mendengar, pemberontak dihati yang bermewah-mewah atas hasil tidak jujur mereka. Tetapi para ahli Taurat dan orang-orang Farisi dan para anggota gereja yang “baik” mendapat dua dosis: Perumpamaan kepingan uang yang tidak mempunyai pengertian dan perumpamaan orang yang bekerja keras dan pergi ke gereja dengan yang tampaknya memiliki semua secara teratur dan rapih, tetapi sesungguhnya hilang sama sekali, dimana dia tidak menyadarinya.

Di akhir perumpamaan itu ada anak yang sulung, yang sedikitpun tak mengerti mengapa Allah menyukai pesta. Dia selalu mengeritik orang lain dan iba pada dirinya sendiri. Namun sesungguhnya bisa saja untuknya diadakan pesta. Yang perlu yang dia lakukan hanyalah meminta. Tragedi “anak-anak sulung” gereja dalam kehidupan adalah mereka tidak mengerti Bapa. Mereka hanya duduk di gereja dan relaks—bahkan tidak mengerti terhadap kasih karunia. ...

Bagian paling membuat kita frustrasi dari perumpamaan ini adalah bahwa kita tidak tahu apa yang sesungguhnya terjadi. Sebabnya karena kisah ini belum berakhir. Ini adalah mengenai saya dan Anda yang berada di luar sana di malam hari yang gelap. Dan Allah sedang menanyakan kita apakah kita akan melanjutkan mempunyai pikiran seorang budak sewaan atau akhirnya menjadi anak-anak laki-laki dan perempuan yang sejati dari bapa surgawi. #


 
 
 
Share Please !
Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2016 - RISDAF CHURCH

  • Twitter Classic
  • c-facebook
bottom of page