top of page

# AGAMA TIDAK FOKUS #

  • Pr. J.B. Sangari
  • Jun 13, 2016
  • 2 min read

MEDITATION—JUNE 13, 2016 -- “TURN YOUR EYES UPON JESUS !”

*Song: “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, and the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.”

# AGAMA TIDAK FOKUS #

(Matthew 15:1-3) -- “1] Then came to Jesus scribes and Pharisees, which were of Jerusalem, saying, 2] Why do thy disciples transgress the tradition of the elders ? For they wash not their hands when they eat bread. [3] But he answered and said unto them, Why do ye also transgress the commandment of God by your tradition ?”

(Matius 15:1-3) -- “1] Kemudian datanglah beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem kepada Yesus dan berkata: 2] "Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang kita ? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan." [3] Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu ?”

# Kita harus mengucapkan selamat kepada ahli Taurat dan orang-orang Farisi atas kesetiaan mereka. Entah seberapa jauh mereka harus tempuh untuk menyerang Yesus. Disayangkan bahwa mereka tidak mempunyai tujuan lebih baik untuk pengabdian mereka.

Perselisihan Yesus dan para pemimpin Yahudi yang dicatat dalam Matius 15 dan Markus 7, semata-mata hanya bagian luar pemasalahan yaitu pada pencemaran seremonial. Tetapi pada jenjang yang lebih luas, perselisihan tersebut adalah mengenai sifat hakiki dari agama dan kedalaman keberdosaan manusia.

Kalangan Farisi bertujuan mempertanyakan Yesus mengenai sebab-sebab para murid-Nya melanggar tradisi para tua-tua. Perhatikan bahwa mereka tidak menuduh Yesus berbuat demikian, tetapi mengajar para murid-murid-Nya untuk tidak menghormati tradisi. Dan dalam tuduhan itu mereka benar sekali.

Menurut Injil Matius, masalahnya berkaitan dengan pembasuhan tangan. Di sini penting sekali untuk mencatat bahwa masaahnya bukan kebersihan fisik tetapi kekotoran seremonial. Dalam keinginan mereka dengan murni dan sungguh-sungguh menghormati Allah, orang-orang Farisi menggunakan perintah-Nya untuk pembasuhan para imam di Bait Suci (Kel. 30:17-21) dan mengembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, mereka menggandakan jumlah hal-hal penyebab pencemaran dan proses pembersihan itu dijadikan ritual. Membasuh secara seremonial menjadi begitu penting bagi mereka sehingga akhirnya mereka menuliskan buku mengenai Misnah (versi tertulis dari tradisional oral) pada proses ini (disebut Yadaim, atau “tangan”). Umat percaya diharuskan membasuh tangan mereka dengan cara yang sudah ditentukan, atau makanan mereka, dan selanjutnya diteruskan dengan seluruh diri mereka, akan najis dan tidak pantas untuk memuja Allah. Sementara itu Yesus, dalam Matius 13:3-6 menggambarkan bahwa beberapa dari tradisi mereka menyebabkan mereka mengasihi dan mengurus orang tua mereka.

Inilah kasus mengenai dosa pengabdian, suatu dosa orang-orang beragama yang mencoba sebisa mungkin melakukan hal keagamaan dan merekayasa dalam memproses peraturan-peraturan. Itu bukan saja penyakit orang Farisi, tetapi juga ditemukan di antara semua umat beragama, dan orang Advent. Hal ini ditunjukkan bilamana seorang diakon yang sangat marah, pada periode pemeriksaan secara saksama bagi anggota-anggota gereja, dan mereka yang meledak apabila orang tidak menurut peraturan semestinya. #


 
 
 
Share Please !
Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2016 - RISDAF CHURCH

  • Twitter Classic
  • c-facebook
bottom of page