top of page

# TITIK KRISIS #

  • Pr. J.B. Sangari
  • Jun 17, 2016
  • 2 min read

MEDITATION—JUNE 17, 2016 -- “TURN YOUR EYES UPON JESUS !”

*Song: “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, and the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.”

# TITIK KRISIS #

(Matthew 16:13-16) -- “13] When Jesus came into the coasts of Caesarea Philippi, he asked his disciples, saying, Whom do men say that I the Son of man am ? [14] And they said, Some say that thou art John the Baptist: some, Elias; and others, Jeremias, or one of the prophets. [15] He saith unto them, But whom say ye that I am ? [16] And Simon Peter answered and said, Thou art the Christ, the Son of the living God.”

(Matius 16:13-16) -- “13] Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu ?" [14] Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." [15] Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini ?" [16] Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"

# Dengan ayat-ayat ini kita sudah tiba di dalam episode paling kritis dalam kehidupan Yesus. Sebagaimana dikemukakan William Barclay, saat itu telah terjadi “kirisis bagi kehidupan Yesus.” Apapun yang para murid-Nya pikirkan, Dia tahu dengan pasti bahwa di depan ada kayu salib yang tak dapat dihindari. Keadaan tidak dapat terus berlalu. Para penentang sedang berkumpul untuk menyerang. Sekarang masalah dan pertanyaan yang dihadapi Yesus adalah—apakah Dia memberi dampak ? Apakah Dia sudah mencapai sesuatu ? Atau untuk menyataka secara lain, apakah ada orang yang mengetahui siapakan Dia sebenarnya ?

Cara satu-satunya untuk mencari tahu adalah menanyakan kepada mereka yang paling dekat pada-Nya, tanpa mereka sadari yang segera akan mengetahuinya, mengambil alih pergerakan para rasul seluruhnya. Pertanyaan pada tahap ini adalah apakah mereka sudah belajar hal-hal mendasar yang perlu mereka ketahui sebagai murid-murid, karena tanpa pengertian yang Yesus telah berikan kepada mereka sebagai murid, mereka takkan pernah mejadi rasul.

Yesus sungguh tidak peduli yang orang lain pikirkan tentang diri-Nya, tetapi Dia sangat ingin mengetahui pendapat para murid. Dia sudah mencapai titik kritis dari pelayananNya.

Jadi Dia mengajukan kepada mereka pertanyaan mendasar yang perlu digaris bawahi: “Apakah katamu, siapakah Aku ini ?” Segala sesuatu bergantung pada jawaban mereka. Dengan perasaan lega Yesus mendengar Petrus menanggapi, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.” Pada saat itu Dia tahu bahwa Dia tidak gagal. Mata para murid pun pada akhirnya terbuka.

Tetapi walau mengerti siapa Yesus, mereka tidak tahu apa artinya itu. Sebagai akibatnya, Yesus memerintahkan para murid apa yang seharusnya mereka lakukan “jangan membertahukan kepada siapapun bahwa Ia Mesias” (ayat 20). Kedengarannya seperti perintah aneh, tetapi ini diperlukan, karena Petrus dan murid-murid lainnya belum mengerti tujuan-Nya. Mereka masih mempunyai sudut pandang bahwa Yesus sebagai sang raja yang berkuasa. Dan itu normal, karena tidak ada bukti di zaman pra-Kristen, orang Yahudi berpikir tentang Mesias yang menderita.

Kadang-kadang pengetahuan yang kita miliki menjadikan kita dalam bahaya. Pengertian yang seimbang sangat penting sebelum kita bicara terlalu banyak. #


 
 
 
Share Please !
Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2016 - RISDAF CHURCH

  • Twitter Classic
  • c-facebook
bottom of page