# DUA BATU KARANG #
- Pr. J.B. Sangari
- Jun 18, 2016
- 2 min read

MEDITATION—JUNE 18, 2016 -- “TURN YOUR EYES UPON JESUS !”
*Song: “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, and the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.”
# DUA BATU KARANG #
(Matthew 16:17,18) -- “17] And Jesus answered and said unto him, Blessed art thou, Simon Barjona: for flesh and blood hath not revealed it unto thee, but my Father which is in heaven. [18] And I say also unto thee, That thou art Peter, and upon this rock I will build my church; and the gates of hell shall not prevail against it.”
(Matius 16:17,18) -- “17] Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. [18] Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.”
# Pendengaran Petrus yang peka, tentu gembira sekali mendengar janji yang demikian berasal dari Yesus. Sungguh suatu berkat ! Simon bin Yunus, diterjemahkan sebagai Simon anak Yunus, nama formal dari Petrus, dan Yesus sama sekali tidak meragukan bahwa Bapa melalui Roh Kudus telah mengungkapkan identitas sebenarnya dari Yesus kepada murid-murid-Nya.
Pada tahap ini, menjadi salah satu bagian yang paling diperdebatkan dalam sejarah kekristenan: “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.”
Pertanyaannya adalah, siapa atau apakah yang menjadi batu karang yang menjadi pondasi gereja ? Apakah Petrus pribadi atau pengakuan Petrus bahwa Yesus adalah Kristus yang sejati ?
Kalau kita mulai menjawabnya, kita perlu menyadari bahwa dalam teks tersebut terdapat permainan kata dalam pernyataan batu karang. Teks bahasa Yunani berbunyi: “Kamu petros dan di atas petra ini Aku akan bangun gerejaku.” Yosefus menggunakan petra untuk menggambarkan balok-balok batu besar di menara-menara Yerusalem (Why. 6:16). Petros sebaliknya adalah batu biasa yang dapat kita jinjing. Pengertian ini dapat kita sejajarkan dengan Efesus 2:20 di mana Paulus menggambarkan Kristus sebagai “batu penjuru” dan para nabi dan rasul membentuk sisa dari pondasi gereja (1 Kor. 3:11).
Demikian juga, jika Yesus telah mengangkat Petrus menjadi murid utama-Nya, maka itu akan mengakhiri perdebatan yang terus menerus mengenai siapa dari mereka yang paling besar.
Hal seperti itu kemungkinan adalah apa yang Petrus ingin dengar, tetapi sebagaimana kita segera lihat, Petrus ingin mendengar banyak hal yang tidak pernah dimaksudkan Kristus.
Dan bahkan kekuatan maut tidak takkan dapat menghentikan gereja Kristus. Kuasa-Nya atas maut dalam Kebangkitan (pertama kali diberitahu dalam Mat. 16:21) bahkan akan menguatkan batu-batu kecil yang kokoh waktu mereka menyadari bahwa selama mereka bersama Allah, tidak ada orang dapat melakukan sesuatupun untuk mecelakakan mereka. Mereka (dan kita) tidak perlu takut kepada apa pun. Kita melayani Tuhan yang sudah bangkit kembali. Yakinlah bahwa Yesus Kristus adalah ”Batu Penjuru” yang hidup. Dia adalah Kebangkitan dan Kehidupan. #