top of page

# PELAJARAN DARI KISAH IKAN #

  • Pr. J.B. Sangari
  • Jun 29, 2016
  • 3 min read

MEDITATION—JUNE 29, 2016 -- “TURN YOUR EYES UPON JESUS !”

*Song: “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, and the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.”

# PELAJARAN DARI KISAH IKAN #

(Matthew 17:25-27) -- “25] He said, Yes. And when he was come into the house, Jesus prevented him, saying, What thinkest thou, Simon ? of whom do the kings of the earth take custom or tribute ? of their own children, or of strangers ? [26] Peter said unto him, Of strangers. Jesus said unto him, Then are the children free. [27] Notwithstanding, lest we should offend them, go thou to the sea, and cast an hook, and take up the fish that first cometh up; and when thou hast opened his mouth, thou shalt find a piece of money: that take, and give unto them for me and thee.”

(Matius 17:25-27) -- “25] Jawabnya: "Memang membayar." Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: "Apakah pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak ? Dari rakyatnya atau dari orang asing ?" [26] Jawab Petrus: "Dari orang asing !" Maka kata Yesus kepadanya: "Jadi bebaslah rakyatnya. [27] Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga."

[ PANDANGLAH KEPADA YESUS, YANG MELANGKAH MENUJU KAYU SALIB ]

# Satu contoh lain ketidak-siapan para murid adalah episode pajak Bait Allah. Kejadian itu merupakan upaya para pemimpin Yahudi untuk menjebak Yesus dengan menciptakan suatu situasi di mana jawaban apapun terhadap pertanyaan mereka akan menjadi masalah.

Pertanyan “Apakah gurumu membayar pajak ?” membuat Petrus terperanjat karena dia tidak siap. Jawaban negatif akan memberi dalih untuk menuduh Yesus telah menolak kebaktian di Bait Allah. Petrus, yang ingin menghindari meruncingnya persoalan itu, bahwa Yesus akan membayar pajak yang dimaksudkan.

Tetapi jawaban yang terburu-buru itu hanya menyebabkan Petrus (dan Yesus) dihadapkan pada dilemma tajam lainnya. Para imam dan lainnya yang semata-mata hanya mengabdi dan berbakti kepada Allah dapat dikecualikan membayar. Maka, Petrus secara tidak langsung menegaskan ketidakbenaran Yesus sebagai nabi dan guru di Israel. Dengan demikian rasul yang hanya beberapa waktu sebelumnya menyatakan bahwa Yesus adalah Putra Allah dan Mesias, sekarang terperosok oleh kata-katanya sendiri dan justru membenarkan konsep mengenai Yesus yang dikemukakan oleh para pemimpin Yahudi.

Yesus melakukan yang terbaik untuk menetralkan masalah itu, memberitahu Petrus bahwa Dia dikecualikan, namun harus membayar dengan menangkap seekor ikan yang memiliki sejumlah uang yang cocok di dalam mulutnya.

Pada pandangan pertama mujizat itu agaknya tidak sesuai dengan apa yang kita baca dalam kitab Injil dan lebih sesuai dengan keajaiban-keajaiban eskotis dari Injil-injil yang diragukan kebenarannya. Tetapi kalau kita merenungkannya sejenak, maka kita dapat melihat bahwa mujizat ikan itu dengan sejumlah uang yang cocok sekali dengan apa yang justru dibutuhkan Yesus pada saat itu. Yang pertama nyata di sini adalah bahwa kejadian tersebut secara tegas membuktikan kepada Petrus status Yesus sesungguhnya. Kedua, hampir mustahil untuk peraya bahwa murid itu berdiam tentang bagaimana mereka memperoleh uang tersebut. Ketiga, meskipun di luar Yesus untuk menaati, namun secara teknis itu bukan uang-Nya untuk membayar pajak. Dengan demikian keajaiban itu menghapus kerumitan persoalan.

Bagian yang tidak diperhatikan di dalam kejadian ini adalah bahwa Yesus berbuat demikian supaya tidak menyinggung perasaan. Pelajaran yang harus kita tangkap adalah bahwa Dia selalu siap saat mencegah pertentangan yang tidak berguna.

Beberapa gereja akan menjadi tempat yang lebih baik andai semua murid mengikuti Dia dalam kebiasaan mencegah pertentangan yang tidak perlu terjadi. #

Datanglah, ya Tuhan Yesus. Maranatha, amin !


 
 
 
Share Please !
Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2016 - RISDAF CHURCH

  • Twitter Classic
  • c-facebook
bottom of page