# JADI ANDA TERSINGUNG ! #
- Pr. J.B. Sangari
- Jul 2, 2016
- 3 min read

MEDITATION—JULY 2, 2016 -- “TURN YOUR EYES UPON JESUS !”
*Song: “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, and the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.”
# JADI ANDA TERSINGUNG ! #
(Matthew 18:15-17) -- “15] Moreover if thy brother shall trespass against thee, go and tell him his fault between thee and him alone: if he shall hear thee, thou hast gained thy brother. [16] But if he will not hear thee, then take with thee one or two more, that in the mouth of two or three witnesses every word may be established. [17] And if he shall neglect to hear them, tell it unto the church: but if he neglect to hear the church, let him be unto thee as an heathen man and a publican.”
(Matius 18:15-17) -- “15] Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. [16] Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. [17] Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.”
[ PANDANGLAH KEPADA YESUS, YANG MELANGKAH MENUJU KAYU SALIB ]
# Berapa banyak kesengsaraan dapat kita cegah jika para anggota gereja mengikuti nasihat Yesus yang dikemukakan ayat-ayat hari ini. Terlalu sering apa yang terjadi bahwa orang-orang, yang dirinya berperasaan sensitif, merasa bahwa mereka dihina, mulai membuka mulut kepada siapa saja yang mau mendengarkan. Kerukunan yang kemungkinan bisa diatur menjadi perguncingan dan akhirnya menjadikan perasaan yang tidak menyenangkan.
Dalam mempertimbangkan perasaan “kita” dan diri “kita” maka kita menghantam “diri” orang lain yag mungkin bisa kita mengerti atau tidak mengerti.
Saya ingat, sebagai pendeta maka orang akan datang kepada saya dan mulai mengeluh tentang orang lain di gereja. Tentu saja, mereka mengharapkan saya untuk “melakukan sesuatu mengenai hal itu” yang biasanya berarti mereka ingin saya berbicara kepada “pihak yang menghina” atau bahkan membuat gereja bertindak terhadap mereka. Jawaban saya selalu sama: “Mengapa Anda datang kepada saya ?” Paling sering saya hadapi tatapan kosong. Pada saat itu saya akan membuka Alkitab pada Matius 18:15.
Yesus tidak mungkin menyatakannya lebih jelas dari itu. Jangan menjadikan masalah menjadi sesuatu yang umum, tetapi pergilah secara pribadi ke orang yang bersangkutan dan jagalah agar masalah itu hanya antara Anda berdua saja jika mungkin. Tidak pernah ada hasil baik untuk membuka dosa di depan umum jika kita dapat menyelesaikan masalah secara tertutup. Kemudian dalam banyak kasus kita berhadapan dengan kesalah pengertian dan bukan dengan “dosa” atau murni penghinaan. Terkadang hal tersebut hanya mimpi kita untuk “harga diri” kita sendiri.
Apapun masalahnya, Yesus menjelaskan bahwa yang tersinggung seharusnyalah menjadi pihak yang mengambil inisiatif—“pergilah.” Itulah suatu perintah untuk bertindak seperti Allah yang mengutus Putera-Nya membuat perdamaian dengan mereka yang telah “meludahi wajah-Nya.”
Jika rapat pribadi tidak menyelesaikan masalah, undang beberapa orang Kristen yang matang ke dalam diskusi untuk membantu memasukkan beberapa sudut pandang dan pemikiran yang obyektif. Dan, jika itu pun tidak membawa hasil, maka, dan hanya pada saat itu, Anda harus membawa masalah itu ke jemaat.
Akhirnya: Inilah kasih karunia Kristen yang bisa saya jalani hari ini. #
YA TUHAN YESUS DATANGLAH, MARANATHA, AMIN !