# YESUS KATAKAN TENTANG PERNIKAHAN #
- Pr. J.B. Sangari
- Jul 8, 2016
- 2 min read

MEDITATION— JULY 8, 2016 # YESUS KATAKAN TENTANG PERNIKAHAN #
(Matius 19:3-6) -- “3] Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja ?" [4] Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan ? [5] Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. [6] Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
# Dua sumber terbesar pengajaran Yesus adalah tanggapan-tangapan-Nya bagi pertanyaan Petrus dan jawaban-jawaban-Nya dari pertanyaan-pertanyaan para pemimpin Yahudi. Dalam konteks upaya umat Yahudi hendak menjebak Dia, maka Yesus memberitahu kita lima gagasan utama mengenai pernikahan.
* PERTAMA, Allah sendiri merancang pernikahan. Inilah lembaga yang diberikan Allah, dan bukan sebuah kontrak sosial. * KEDUA, Pernikahan adalah sebuah ikatan antara pria dan wanita. “Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan.” Maksud Allah bukan suatu dunia seks ganda. * KETIGA, pernikahan dimaksudkan permanen: “Keduanya itu menjadi satu daging.” Sang Pencipta tidak bermaksud dalam penciptaa-Nya yang sempurna itu bahwa hubungan pernikahan akan hancur. Harus disesalkan, bahwa dalam dunia yang tidak sempurna ini, bisa saja ada hubungan yang tidak memenuhi tujuan Allah. Tetapi perceraian bukanlah satu hal yang ideal. * KEEMPAT, pernikahan itu eksklusif. Pasangan yang terdiri dari dua pribadi—bukan tiga, empat atau lima—menjadi satu daging. Satu pria dan satu wanita membentuk pernikahan. * KELIMA, pernikahan menciptakan unit keluarga kokoh. Menikah termasuk meninggalkan orang tua dan bersatu dengan pasangan. Dengan demikian pernikahan menjadi yang terkuat dan paling penting dari semua hubungan manusia.
Hari ini adalah suatu momen yang baik untuk bersyukur kepada Allah karena pernikahan. Ini juga adalah waktu yang sangat baik bagi mereka yang menikah untuk memperbaharui ikrar mereka terhadap satu sama lain, dan mereka yang sedang mempertimbangkan pernikahan sebagai yang serius dalam maksud-maksud yang sakral dari karunia Ilahi. Kita mempunyai Allah yang mau mebuat pernikahan-pernikahan yang baik, lebih baik lagi memulihkan hubungan-hubungan yang putus, dan untuk mengampuni mereka yang tidak mencapai idealnya. #
“Marilah kita memegang teguh ikrar perjanjian perkawinan kita dan tetap setia terhadap satu sama lain, sampai di hari Maranatha, amin !”