YESUS MEMBERI JAWABAN “BENAR”
- Pr. J.B. Sangari
- Jul 10, 2016
- 2 min read

MEDITATION— JULY 10, 2016 # YESUS MEMBERI JAWABAN “BENAR”
(Markus 10:17-19) -- “17] Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal ?” [18] Jawab Yesus: “Mengapa kaukatakan Aku baik ? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja. [19] Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu !”
# Perintah-perintah yang disebut Yesus itu membantu kita mulai mengerti masalah lak-laki muda itu. Kita harus memperhatikan setidaknya empat hal mengenai perintah-perintah yang disebut itu.
PERTAMA, perintah yang diucapkan itu semua berasal dari loh batu ke dua hukum dan berkaitan dengan cara orang memperlakukan orang lain.
KEDUA, Yesus menyebut perintah-perintah itu cara beraturan: Yaitu yang keenam, ketujuh, kedelapan dan kesembilan. Yang mengherankan, Yesus menyebut yang kelima sesudah yang kesembilan. Mengapa ? Sudah pasti untuk menarik perhatian kepada perintah tersebut. Pemuda kaya raya itu kemungkinan termasuk orang yang bersalah seperti yang dinyatakan Yesus bahwa dia melakukan tradisi manusia dalam melakukan kurban untuk mencegah mengurus harta benda orang tuanya di hari tua mereka (Mark. 7:11-13).
KETIGA, kita menemukan selipan yang bukan salah satu dari Sepuluh Perintah: “Jangan mengurangi hak orang.” Ungkapan ini digunakan mengenai praktek tidak membayar gaji kepada para pegawai. Ini kemungkinan menunjukkan bahwa dia memperoleh sebagian kekayaannya dengan merugikan orang yang miskin.
KEEMPAT, Yesus tidak menyebut perintah kesepuluh (membahas ketamakan) sama sekali. Hal itu akan terbukti bahwa ketamakan menjadi pusat masalah rohani pria muda ini. …
Bayangkan Anda berbicara dengan Yesus tentang Sepuluh Perintah. Bagaimana Yesus menyusun perintah-perintah itu untuk memenuhi “masalah-masalah” tertentu kita di dalam hubungan dengan Allah dan orang lain ? Jawaban jujur kita, yang akan menungkapkannya. #
Biarlah kita mengasihi Allah dan sesama kita dengan jujur, hingga hari Maranatha, amin !”