# SISI LAIN DARI KELEMAH-LEMBUTAN TUHAN YESUS #

MEDITATION— JULY 23, 2016

# SISI LAIN DARI KELEMAH-LEMBUTAN TUHAN YESUS #

(Matius 21:18,19) – “18] Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar. [19] Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.”

# Dalam konteksnya, pohon ara itu menunjuk ke Bait Allah dan kegagalan para pemimpin untuk mempersiapkan bangsa Yahudi dalam kegiatan keselamatan oleh Mesias yang akan datang. Walaupun Allah sudah melakukan segalanya melalui Bait Allah bagi umat-Nya, namun sama sekali tidak menghasilkan buah yang baik. Oleh karena tidak menghasilkan buah yang diharapkan oleh Tuhan, maka sistem Bait Allah akan menemui akhirnya.

Entah itu bangsa Yahudi dan para pemimpinnya, atau umat Kristen sekarang ini, Yesus besikuku di seluruh Injil bahwa pernyataan iman lahiriah tidaklah cukup. “Jadi dari buah-buahnyalah kamu akan mengenal mereka” (Mat. 7:20). “Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang bak, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api” (ayat 19).

Sudah menjadi pola bagi umat Kristen untuk berpusat pada kelemah-lembutan dan keramahan Yesus dan Bapa dan mengenyampingkan “murka Anak Domba” (Wah. 6:16). Kenyataan yang jelas bahwa Allah Yang Pengasih memanggil anak-anak-Nya untuk bangkit dan bertobat sebelum terlambat.

Akhirnya, Allah yang penuh kasih itu akan menghentikan kuasa dosa dan menciptakan surga dan bumi baru. Tepat sekali sewaktu Yesus menghakimi pohon ara yang tidak berbuah itu, begitu juga suatu hari nanti akan menghakimi dunia ini. Sesungguhnya di seluruh Alkitab, tidak ada orang yang mempunyai hak lebih besar menjatuhkan vonis, dari pada Yesus.

Hari ini adalah saatnya untuk memeriksa “berbuahnya” kehidupan saya sendiri. Apakah saya hanya memamerkan diri sendiri atau apakah hasil sehari-hari Injil di dalam kehidupan saya ? #

Doa pribadi: “Tuhan, berikanlah Roh Suci-Mu, supaya saya menerima Injil Yesus dan menyatakannya lewat buah-buah kehidupan sehari-hari, baik sekarang dan selama-lamanya. – Imanuel, amin !”