PERTENTANGAN: JALAN DUA JALUR [1]
- Pr. J.B. Sangari
- Jul 28, 2016
- 2 min read

MEDITATION— JULY 28, 2016 = PERTENTANGAN: JALAN DUA JALUR [1]=
(Matius 22:15-21) – “15] Kemudian pergilah orang-orang Farisi; mereka berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. [16] Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama-sama orang-orang Herodian bertanya kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. [17] Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak ?" [18] Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata: "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik ? [19] Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu." Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya. [20] Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini ?" [21] Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
# Pertentangan ini adalah jalan dua jalur. … Dalam soal mengenai pembayaran pajak mereka menyuguhkan pertanyaan yang mengandung dilema kepada Yesus. Jika Yesus mengatakan melanggar hukum kalau membayar pajak kepada kaisar, maka mereka akan melaporkannya kepada otoritas Romawi, dan tentunya disusul penahanan. Sebaliknya kalau Dia setuju terhadap keabsahan pembayaran pajak kepada kaisar, Dia akan kehilangan pengaruh-Nya terhadap masyarakat Yahudi dan dianggap menghina Allah.
Jadi, jawaban apapun yang Yesus berikan kepada mereka, akan selalu menjadi masalah bagi-Nya. Pada saat itulah Yesus mengemukakan kaidah bahwa kaisar dan Allah, keduanya harus dibayarkan apa yang menjadi hak mereka. Yesus lolos dari perangkap yang mereka telah persiapkan untuk menjebak Dia.
Yang paling luar biasa dari jawaban Yesus adalah argumentasi-Nya, bahwa kerajaan kaisar bisa dipisahkan dari kerajaan Allah. Jadi para pengikut Tuhan memegang dua kewarga-negaraan yaitu Kerajaan Allah dan Kerajaan dunia dalam suatu bangsa tertentu, dimana kita hidup. Injil menjelaskan, apabila perintah seorang penguasa dunia bertentangan dengan perintah Allah, maka umat Kristen harus “lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia” (Kis. 5:29). #
DOA PRIBADI: “Ya Tuhan, berikanlah Roh Suci-Mu, agar ku-menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat-ku, dan menunjukkan buah-buah yang baik dalam kehidupan-ku, tetap setia sebagai warga kerajaan-Mu, mulai sekarang sampai di hari Maranata. – Imanuel, amin !”