top of page

PERTENTANGAN:  JALAN DUA JALUR [2]

  • Pr. J.B. Sangari.
  • Jul 29, 2016
  • 2 min read

MEDITATION— JULY 29, 2016 = PERTENTANGAN: JALAN DUA JALUR [2] =

(Matius 22:23-29) – “23] Pada hari itu datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: [24] "Guru, Musa mengatakan, bahwa jika seorang mati dengan tiada meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. [25] Tetapi di antara kami ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin, tetapi kemudian mati. Dan karena ia tidak mempunyai keturunan, ia meninggalkan isterinya itu bagi saudaranya. [26] Demikian juga yang kedua dan yang ketiga sampai dengan yang ketujuh. [27] Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati. [28] Siapakah di antara ketujuh orang itu yang menjadi suami perempuan itu pada hari kebangkitan ? Sebab mereka semua telah beristerikan dia." [29] Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah !”

# Pertanyaan kedua dalam serangan balik orang Yahudi terhadap Yesus berasal dari kaum Saduki—musuh kebuyutan kaum Farisi. Mereka bukan saja mencari muka dengan berkiblat kepada penguasa Romawi, tetapi mereka sudah menolak seluruh Kitab Suci kecuali Taurat. Kaum Saduki beranggapan bahwa “Jiwa mati bersama raga” (Antiquities, 14.14). Jadi, mereka tidak mengakui kemungkinan hidup kekal dan kebangkitan dari kematian. Penerimaan mereka akan Taurat menggaris bawahi pertanyaan Yesus dalam Matius 22:25-28 mengenai wanita menurut tatakrama perkawinan keimamatan (Ul. 25:5,6), mempunyai tujuh suami tapi tidak punya anak. Sekali lagi Yesus membalikkan argumentasi mereka yang mencela-Nya mengenai dua hal. Pertama Yesus katakan, tanpa memahami Kitab Suci, mereka tidak dapat mengerti Allah dan kuasa-Nya. Kerajaan baru Allah mengikuti garis-garis yang berbeda. Yesus memberitahu kaum Saduki bagaimana keadaan surga, karena pikiran mereka tidak sangggup mengerti makna kata-kata yang dijelaskan-Nya. Bahwa kehidupan di surga tak dapat dibandingkan dengan kehidupan sekarang. Dalam jawaban Yesus bagian kedua, Dia mengutip Keluaran 3:6, sekalian menunjukkan bahwa kaum Saduki tidak tahu sama sekali bagian Kitab Suci yang mereka telah terima itu. Yesus menjelaskan bahwa Allah itu bukan Allah orang mati, tetapi Allah orang hidup dan ini mengacu ke depan pada kebangkitan para leluhur (Mat. 22:32). Kita umat Kristen modern ditantang dengan memandang surga sebagai realita duniawi, dan ajaran Kitab Suci mengenai topik ini melampaui batas-batas pemikiran manusia. #

DOA PRIBADI: “Ya Tuhan, berikanlah Roh Suci-Mu, agar ku-menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat-ku, mengerti segala firman-Mu dan menunjukkan buah-buah yang baik dalam kehidupan-ku, tetap setia sebagai warga kerajaan-Mu, mulai sekarang sampai di hari Maranata. – Imanuel, amin !”


 
 
 
Share Please !
Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2016 - RISDAF CHURCH

  • Twitter Classic
  • c-facebook
bottom of page