PELAJARAN LAIN TENTANG KEDATANGAN KEDUA KALI
- Pr. j.B. Sangari.
- Aug 13, 2016
- 2 min read

MEDITATION— AUG. 13, 2016.
= PELAJARAN LAIN TENTANG KEDATANGAN KEDUA KALI =
(Markus 13:26,27) – “26] Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. [27] Dan pada waktu itupun Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit.”
# Kuasa-kuasa dan peringatan-peringatan Yesus dalam Matius 24:1-41, banyak dan berharga. …
Pertama, Dia mencatat kembalinya Kristus adalah secara pribadi dan pasti.
Kedua, sejarah akan bergejolak, bukan tanpa makna atau serampangan. Juga bukan suatu putaran tanpa akhir. Akan ada akhir yang nyata, sebagaimana ada awalnya. Dan akhirnya kita menemukan bukan siapa-siapa, kecuali Yesus sendiri.
Ketiga, kembalinya Kristus menunjuk kepada kemenangan yang baik atas orang jahat, kemenangan atas tujuan Allah pada pemberontakan manusia dan alam semesta.
Keempat, kembalinya Kristus berarti akan ada pemulihan. “Akan ada ciptaan baru, surga dan dunia baru, di mana hanya kebaikan yang tinggal” 2 Pet. 3:11-13; Why. 21:1-5).
Kelima, Kembalinya Kristus menunjuk kepada penghakiman dan pemisahan.
Keenam, Kembalinya Kristus adalah peristiwa pasti. Menandakan akhir zaman, peristiwa itu akan mengantar masuk kepada kepenuhan kerajaan-Nya. Waktu untuk pertobatan dan perubahan akan berlalu selamanya.
Ketujuh, kembalinya Kristus akan tiba-tiba dan tidak diharapkan “Sama seperti kilat yang memancar dari Timur dan melontarkan cahayanya sampai ke Barat.” (ayat 27).
Terakhir, kembalinya Kristus pada saat yang hanya diketahui oleh Bapa sendiri (ayat 36).
Keadaan topik berjaga dan kesiapan inilah, Yesus kembali dalam bagian kedua khotbah besar-Nya tentang Kedatangan Kedua Kali. Dia membicarakan, bagaimana para pengikut-Nya seharusnya menjalani hidup sambil menunggu kedatangan-Nya yang pasti itu. #
DOA PRIBADI: “Ya Tuhan, berikanlah Roh Suci-Mu dengan limpahnya, agar ku—selalu siaga, bersedia dan mengerti tanda-tanda zaman dan bahwa kedatangan-Mu semakin mendekat dan pasti,—Mempraktekkan Iman dan kasih dalam hidup-ku sehari-hari,—Tetap setia—Sekarang sampai Hari Maranata. —Imanuel, amin !”