INTI AGAMA YANG BENAR [P5]
- Pr. J.B. Sangari.
- Aug 20, 2016
- 2 min read

MEDITATION— AUG. 20, 2016.
= INTI AGAMA YANG BENAR [P5] =
(Matius 25:41-45) – “41] Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. [42] Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; [43] ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. [44] Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau ? [45] Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.“
# Dalam konteks keseluruhan perumpamaan domba dan kambing, adalah orang-orang Farisi dan yang seperti sifat mereka, yang ternyata hilang karena mereka tidak mengerti agama yang benar. Mereka memiliki bentuk luar dari ajaran, gaya hidup dan tata cara keagamaan, tetapi semua itu tidak masuk kedalam hati mereka untuk membuat mereka mampu mengasihi orang lain.
Intinya, keselamatan bukan melalui pekerjaan, tetapi respons hati terhadap kasih Allah—kasih yang ada di dalam batin dan meneruskannya kepada orang lain, pahala-pahala-Nya kepada kita.
Masuknya kasih Allah ke dalam batin kita tanpa paksaan atau kesengajaan dan diungkapkan dalam hidup sehari-hari, itulah kualifikasi yang perlu untuk kerajaan surga. Orang-orang yang demikian sudah menjalani prinsip hamba dan kebesaran yang berkali-kali muncul dalam ajaran Yesus. … Hasilnya ialah, mereka berkembang melalui kasih karunia dengan “hidup keagamaan yang lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi” (Matius 5:20). #
DOA PRIBADI: “Tuhan, berilah pada-ku Roh Suci-Mu, agar ku-selalu siaga: Berjaga dan menunggu, sebab kedatangan-Mu rahasia, namun semakin dekat,—Biarlah ku-mempraktekkan iman dan kasih tiap hari, tetap setia, sekarang sampai Hari Maranata. —Imanuel, amin !”