= PILIHAN MARIA =
- Pr. J.B. Sangari.
- Aug 23, 2016
- 2 min read

MEDITATION— AUG. 23, 2016.
= PILIHAN MARIA =
(Matius 26:6-12) – “6] Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, [7] datanglah seorang perempuan kepada-Nya membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus, yang sedang duduk makan. [8] Melihat itu murid-murid gusar dan berkata: "Untuk apa pemborosan ini ? [9] Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." [10] Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini ? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. [11] Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. [12] Sebab dengan mencurahkan minyak itu ke tubuh-Ku, ia membuat suatu persiapan untuk penguburan-Ku.”
# Pengurapan yang dilakukan Maria mempunyai pesan tersendiri. Itulah pesan tentang pengabdian besar yang melambangkan terima kasihnya kepada Yesus. Maria menunjukkan kasihnya kepada Dia yang telah berbuat begitu banyak baginya secara pribadi dan yang telah membangkitkan Lazarus saudaranya laki-laki dari antara orang mati.
Barangkali bagian yang paling mengejutkan dari kisah peminyakan adalah keterangan Yesus bahwa apa yang dilakukan Maria adalah mempersiapkan Dia untuk pemakaman. Pernyataan itu sekali lagi menunjukkan, bahwa Yesus memegang kendali atas situasi itu.
Kisah Yudas dan Maria membawa kita dihadapkan langsung dengan sebuah pertanyaan yang penting. Kita sekarang berdiri di mana ? Apakah kita bersama Maria yang dianggap pemboros itu, yang tanpa memikirkan diri sendiri memberi semuanya kepada Yesus; atau apakah kita hanya memikirkan diri sendiri saja seperti Yudas, yang melihat Yesus sebagai suatu alat untuk mewujudkan semua keperluan-keperluannya sendiri ?
Pertanyaan itu tidak mudah dijawab dengan jujur, sebab seorang Yudas bersembunyi di dalam kulit kita masing-masing. Beruntung sekali kalau ada seorang sosok Maria bermukim disana yang mau memberikan semuanya untuk Tuhan. Buatlah pilihan secara pribadi ! #
DOA PRIBADI: “Tuhan, berilah pada-ku Roh Suci-Mu, agar ku-selalu mengerti pengorbanan-Mu dan selalu siaga: Berjaga dan menunggu, sebab kedatangan-Mu rahasia, namun semakin dekat,—Biarlah ku-mempraktekkan iman dan kasih tiap hari, tetap setia, sekarang sampai Hari Maranata. —Imanuel, amin !”