top of page

PASKAH TERAKHIR

  • Pr. J.B. Sangari.
  • Aug 24, 2016
  • 2 min read

MEDITATION— AUG. 24, 2016. = PASKAH TERAKHIR =

(Matius 26:17-19) – “17] Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: "Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu ?" [18] Jawab Yesus: "Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku." [19] Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah.”

# Paskah semakin mendekat tetapi Yesus dan murid-murid-Nya akan makan sajian Paskah pada hari Kamis, yaitu malam sebelum perjamuan Paskah yang lazim. Dalam kasus Yesus ini adalah suatu keharusan, karena Dia tahu bahwa Dia akan mati pada Jumat malam. Anak Domba Paskah akan disembelih pada hari Jumat siang di Bait Allah, tepat pada waktu Dia juga akan mati. Ketepatan waktu itu penting, karena seperti dikatakan Paulus, Yesus adalah “anak domba Paskah kita yang juga telah disembelih” (1 Kor. 5:7).

Kenyataan bahwa Yesus mati pada hari Paskah, bukan suatu kebetulan. Itu sudah ada dalam rencana Allah sejak permulaan. Paskah dimulai pada saat bangsa Israel keluar dari Mesir. Allah mengadakan Paskah itu untuk memperingati di malam umat Israel meloloskan diri, ketika semua anak-anak sulung orang Mesir mati. Setiap keluarga Yahudi diharuskan menyembelih seekor anak domba dan memercikkan darahnya pada ambang pintu sebagai suatu tanda bahwa rumah mereka harus dilewati apabila maut mendadak memasuki rumah-rumah orang Mesir. Percikan darah itu akan menyelamatkan penghuni rumah tersebut. Dan dengan demikian, percikan darah anak domba Paskah menyelamatkan umat Allah (Kel. 12). Perjanjian Baru memandang Paskah sebagai lambang pekerjaan Kristus. … Paskah bersejarah itu adalah titik puncak sejarah penebusan. #

DOA PRIBADI: “Tuhan, berilah pada-ku Roh Suci-Mu, agar ku-selalu mengerti pengorbanan-Mu dan selalu siaga: Berjaga dan menunggu, sebab kedatangan-Mu rahasia, namun semakin dekat,—Biarlah ku-mempraktekkan iman dan kasih tiap hari, tetap setia, sekarang sampai Hari Maranata. —Imanuel, amin !”


 
 
 
Share Please !
Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2016 - RISDAF CHURCH

  • Twitter Classic
  • c-facebook
bottom of page