KETEGANGAN BERUBAH MENJADI KEJUTAN
- Pr. J.B. Sangari.
- Aug 28, 2016
- 2 min read

MEDITATION— AUG. 28, 2016. = KETEGANGAN BERUBAH MENJADI KEJUTAN =
(Matius 26:20-25) – “20] Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu. [21] Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku." [22] Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan ?" [23] Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. [24] Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan." [25] Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."
# Jika Yesus membuat terperanjat … dengan membasuh kaki mereka, maka pengumuman-Nya mengenai salah satu dari mereka akan mengkhianati-Nya adalah kekagetan yang menegangkan. Sebelum malam Kamis itu, Yesus telah menunjukkan bahwa Dia akan mati. … Dia menunjukkan bahwa seorang di dalam lingkungan-Nya sendiri akan berperan sebagai pengkhianat.
Pengungkapan itu mengguncangkan para murid sehingga mereka meragukan diri mereka sendiri. Masing-masing bergiliran bertanya “Bukan aku, ya Tuhan ?” Terjemahan New Internation Version mengatakan: “Tentu Engkau tidak maksudkan aku, Tuhan ? (ayat 22).
Yesus tidak merespons pertanyaan para murid lainnya, tetapi Dia menunjukkan kepada Yudas bahwa dia memang si pengkhianat itu. Pada saat itu Yudas menyadari bahwa perbuatannya sudah ketahuan. Yudas juga tahu bahwa dia harus bergerak cepat jika dia ingin rencananya berhasil. Di saat itulah, Yohanes memberitahu bahwa Yudas “kerasukan Iblis.” Yesus menyatakan kepada Yudas, apa yang dia rencanakan perbuatlah “dengan segera” dan Yudas “segera pergi” untuk menindak-lanjuti rencananya (Yoh. 13:27-30).
Dalam kisah menyedihkan ini, kita temukan pelajaran. Gereja tidak pernah eksis di mana semua anggotanya yang mengaku Kristen, sudah dilahirkan kembali. Kita perlu memiliki keberanian untuk menolong, apabila kita melihat para pemimpin maupun sesama anggota, menyimpang di tengah jalan atau berbalik menentang iman Kristiani. #
DOA PRIBADI: “Tuhan, berilah Roh Suci-Mu, agar ku-selalu mengerti pengorbanan-Mu, selalu berjaga dan menunggu, sebab kedatangan-Mu rahasia, namun semakin dekat,—Biarlah ku-mempraktekkan iman dan kasih dalam pelayananku setiap hari, tetap setia, sekarang sampai Hari Maranata. —Imanuel, amin !”
コメント