DOA AGUNG KRISTUS [2]
- Pr. J.B. Sangari.
- Sep 16, 2016
- 2 min read

MEDITATION— SEPT. 16, 2016. = DOA AGUNG KRISTUS [2] =
(Yohanes 17:9-19)—“9] Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu … dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka…Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. … [18] Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; [19] dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran.”
# Dalam bagian kedua doa agung ini yang merupakan klimaks pelayanan-Nya, Yesus bergeser dari diri-Nya kepada para murid. Dia mengetahui bahwa keperluan mereka aka banyak setelah Dia pergi ke Bapa.
Hal pertama yang perlu dicatat adalah Dia tidak berdoa agar Allah mengambil mereka dari dunia. Sebaliknya, bahwa dunia ini akan menjadi tempat pelayanan mereka. Oleh karena itu doa-Nya bukan agar mereka menemukan jalan keluar, tetapi lebih tepat ialah agar mereka mendapatkan kemenangan.
Hal kedua bahwa Yesus berdoa demi persatuan para murid-Nya. Dan seperti orang lain sepanjang zaman, mereka juga memiliki rasa cemburu dan sifat-sifat memecah belah. Tetapi Yesus berdoa untuk persatuan bukan hanya untuk mereka tapi untuk kita.
Aspek ketiga doa itu adalah Allah akan melindungi para pengikut-Nya dari si jahat. Yesus sangat mengerti bahwa ada sesuatu kekuatan yang berkuasa di dunia ini yang berupaya untuk menyimpangkan kita dari perjalaan rohani kita.
Terakhir, Yesus berdoa agar mereka boleh diurapi dan dipersenjatai untuk misi mereka kepada dunia. Itulah doa yang penuh arti bagi mereka dan bagi kita juga. Hanya apabila kita dengan sadar memilih untuk menempatkan diri kita di dalam tangan-Nya, maka doa Kristus bagi kita bisa terjawab. #
DOA PRIBADI: “Tuhan, berilah Roh Kudus-Mu, agar ku-selalu menerima—Yesus satu-satunya Juruselamat, dan ku-siap siaga, sebab kedatangan-Mu rahasia, namun semakin dekat,—Biarlah ku-memiliki kasih sejati—Tetap setia, sekarang sampai hari Maranata.—Imanuel, amin !”