CIUMAN YANG MENYESATKAN

MEDITATION— SEPT. 21, 2016. = CIUMAN YANG MENYESATKAN =

(Matius 26:47-49)—“47] Waktu Yesus masih berbicara datanglah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi. [48] Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka: "Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia." [49] Dan segera ia maju mendapatkan Yesus dan berkata: "Salam Rabi," lalu mencium Dia.”

# Kata Yunani tentang ciuman dalam ayat 48, Yudas menggunakan kata “phileo” atau “cium” dalam arti lazim. Tetapi Yudas sebenarnya dalam ayat 49, dia menggunakan kata “kataphileo” atau ciuman untuk kekasih dengan bergairah. Namun ciuman Yudas hanya sekadar suatu indikasi kemunafikan.

Tetapi rupanya ada sesuatu yang lebih mendalam di hati Yudas. Ciumannya seperti ciuman seorang murid yang sungguh-sungguh mengasihi gurunya. Rupanya Yudas mengharapkan kejadian itu akan merangsang Yesus untuk memperlihatkan kuasa dan wibawa keallahan-Nya. Tetapi yang terjadi adalah tidak seperti yang diharapkan. Yudas yang kecewa itu menghilang dari kisah ini sampai dia bunuh diri. Jadi hasil yang ia peroleh hanyalah kekecewaan saja.

Betapa pentingnya kita masing-masing berusaha melaksanakan pekerjaan Allah dalam cara Allah, bukan dengan cara kita sendiri. Tidak peduli berapa besar dedikasi kita, jika kita dengan mengandalkan kemampuan kita sendiri di jalan menuju sukses, maka jalan yang kita tempun adalah jalan yang salah. Serahkanlah semuanya keapada Tuhan, biarlah Dia yang bertindak, maka kita akan mengalami kuasa Roh Kudus untuk kesuksesan. #

PERSONAL PRAYER: "Lord, give your Holy Spirit, so that I always accept Jesus is the only Savior, and I had the alert, for the secret arrival of you, but getting closer, let me have a genuine love and remain faithful, now until the day of Maranatha.- Emmanuel, amen."