# PERUMPAMAAN: TEKNIK MENGAJAR YANG MENDIDIK #
- Pr. J.B. Sangari
- May 4, 2016
- 3 min read

MEDITATION—MAY 4, 2016 -- “TURN YOUR EYES UPON JESUS !”
*Song: “Turn your eyes upon Jesus, Look full in His wonderful face, and the things of earth will grow strangely dim, In the light of His glory and grace.”
# PERUMPAMAAN: TEKNIK MENGAJAR YANG MENDIDIK #
(Matthew 13:10-16) “10] And the disciples came, and said unto him, Why speakest thou unto them in parables ? [11] He answered and said unto them, Because it is given unto you to know the mysteries of the kingdom of heaven, but to them it is not given. [12] For whosoever hath, to him shall be given, and he shall have more abundance: but whosoever hath not, from him shall be taken away even that he hath. [13] Therefore speak I to them in parables: because they seeing see not; and hearing they hear not, neither do they understand. [14] And in them is fulfilled the prophecy of Esaias, which saith, By hearing ye shall hear, and shall not understand; and seeing ye shall see, and shall not perceive: [15] For this people’s heart is waxed gross, and their ears are dull of hearing, and their eyes they have closed; lest at any time they should see with their eyes, and hear with their ears, and should understand with their heart, and should be converted, and I should heal them. [16] But blessed are your eyes, for they see: and your ears, for they hear.”
(Matius 13:10-16) ”10] Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan ?" [11] Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. [12] Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. [13] Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. [14] Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. [15] Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka. [16] Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.”
# Di sini ada peryataan yang membingungkan. Apakah Yesus sesungguhnya menyatakan bahwa Dia mengajar dengan perumpamaan untuk menyembunyikan kebenaran dan bukan menjelaskan kepada semua pendengar-Nya ? Apakah maksud-Nya ketika Dia memberitahu murid-murid-Nya, “Kepadamu telah diberikan rahasia kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: “Sekalipun melihat, mereka jangan berbalik dan mendapat ampun ?” (Mrk. 4:11,12).
Versi Markus lebih membingungkan daripada versi Matius. Yohanes dan Yesus, keduanya membawa pelayanan ke depan umum dengan seruan untuk bertobat. Apakah Yesus berbicara melalui perantaraan perumpamaan untuk membuat gagasan-gagasan lebih jelas atau untuk mengacau-balaukan dengan cara sedemikian rupa, sehingga orang tidak mampu mengerti dan bertobat ?
Pernyataan-pernyataan Yesus telah menyulitkan orang-orang sepanjang masa. Pernyataan-pernyataan itu justru bertolak belakang dengan alasan-Nya menggunakan perumpamaan.
Salah sata masalah memecahkan masalah itu adalah, bahwa Yesus berbicara pada setidaknya empat kelompok orang di antara para pendengar bersamaan: (1) Kedua belas murid-Nya, (2) Kelompok pengikut besar yang kepercayaan mereka tidak stabil, (3) “Orang banyak, ” termasuk banyak yang ingin tahu tapi belum tentu percaya, dan (4) Para lawan-Nya.
Di dalam konteks seperti itu perumpamaan berfungsi memisahkan para hadirin antara mereka yang sungguh berminat dan mereka yang mencari hiburan. Yesus menggunakan perumpamaan sebagai metode agar para pendenganr-Nya mengerti apa yang dibicarakan dan menggumuli topik itu dalam pikiran mereka, sehingga mereka bisa mengerti lebih dalam. Ia menginginkan mereka berpikir sampai mengerti maksud yang ada di dalam cerita itu.
Sebaliknya, sebagaimana diutarakan William Barclay, “Perumpamaan itu meyembunyikan kebenaran dari mereka yang entah terlalu malas untuk berpikir atau terlalu buta melalui syakwasangka untuk melihat.” Metode mengajar ini menjadi semacam penghakiman karena memisahkan lalang dari gandum, mereka yang berpikir duniawi dan mereka yang berpikir rohani.
Pelajaran: Allah menginginkan saya bergulat dengan kebenaran-kebenaran besar Firman-Nya. #